Jelang akhir tahun 2023, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta jajarannya fokus pada tahapan proses pembangunan yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing. Hal itu agar pembangunan yang sedang dijalankan on the track, sesuai target, serta administrasinya terpenuhi secara benar. Salah satu yang jadi fokus perhatiannya yakni pembangunan IGD dan Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang.
"Saat ini di RSWN sedang dilakukan pembangunan IGD dan ruang onkologi atau kanker. Tentunya kita berharap akhir tahun 2024 ini sudah bisa diselesaikan," kata Mbak Ita sapaan akrabnya, belum lama ini.
Mbak Ita berharap progres pembangunan IGD dan Ruang Rawat Inap itu bisa on the track dan selesai sesuai target yang ditentukan. "Kami selalu siap dalam penyediaan fasilitas kesehatan. Untuk itu saya minta agar progres pembangunan di RSWN ini bisa tepat waktu untuk dioperasionalkan," sebutnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Eko Krisnarto mengatakan, pada 2023 ini ada dua gedung yang sedang dibangun di RSWN. "Ada dua, satu yakni IGD lantai 2 tahap II, karena tahap I tahun 2022 sudah selesai lima lantai. Dan satunya lagi ada pembangunan rawat inap 12 lantai," kata Eko.
Eko menyebut, jika pembangunan gedung IGD menghabiskan anggaran Rp12,3 miliar, di mana sebagian besar dananya berasal dari BLUD ditambah APBD Pemkot Semarang.
Sementara untuk pembangunan gedung rawat inap 12 lantai tahap pertama, berupa konstruksi awal digelontorkan dana Rp50 miliar yang bersumber dari APBD Kota Semarang.
"Tahap pertama konstruksi sudah hampir selesai atau progresnya mencapai 95%, tinggal ini finishing. Sesuai target, Desember 2023 ini konstruksi gedung rawat inap 12 lantai selesai," imbuhnya.
Sementara untuk tahap II, rencananya akan membutuhkan dana sebesar Rp100 miliar yang berasal dari APBD Rp70 miliar dan BLUD Rp30 miliar pada tahun 2024.
"Saat ini kami membangun ruangan instalasi rawat inap 12 lantai, tahap pertama berupa konstruksi. Nanti semua pasien kelas tiga masuk di sini. Pembangunan ruangan rawat inap ini untuk mengantisipasi program KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), karena nantinya pasien BPJS akan diganti dengan KRIS," sebutnya.
Menurut Eko, ruangan kelas rawat inap standar yang akan dibangun di RSUD KRMT Wongsonegoro tersebut sesuai standar dan dilengkapi dengan beberapa fasilitas.
"Ruangan bagus sekali, jadi satu kamar ada empat tempat tidur dan satu kamar mandi. Juga ada yang satu kamar dengan enam tempat tidur dan kamar mandi," katanya.
Di RSWN, lanjut Eko, nantinya akan menerima dua perawatan inap, KRIS untuk kelas standar akan menerima pasien kelas 1, 2, dan 3. Sedangkan pasien VIP dan Presiden Suite akan menjadi Non-Standar.