Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, mendukung penyebaran cerita dan sejarah tokoh-tokoh di Kalimantan Selatan melalui film. Film-film tersebut adalah film Pangeran Antasari, Panglima Tanpa Kepala tentang Demang Lehman dan yang terakhir, Kaminting Pidakan tentang Tumenggung Jalil, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
"Ini adalah sejarah besar. Dimana Kalsel yang mayoritas masyarakatnya adalah kaum muslimin, memiliki tokoh luar biasa yang telah mewariskan ilmu beliau untuk kepentingan dunia dan juga akhirat," ujarnya saat menerima penghargaan di bidang perfilman oleh Badan Perfilman Indonesia (BPI) di Jakarta, Senin (26/12).
Sahbirin Noor, atau yang akrab disapa Paman Birin ini menyampaikan rasa bahagianya atas penghargaan perfilman. Penghargaan ini diberikan atas banyaknya jumlah film tentang tokoh dan pahlawan Kalsel, yang berhasil diproduksi atas dukungannya selama masa jabatan Sahbirin Noor sebagai Gubernur Kalsel.
"Saat mengetahui film ini bisa ditayangkan di Jakarta saja, rasanya saya tidak percaya dan sangat senang. Penghargaan yang diterima malam ini kita persembahkan untuk rakyat Kalsel,” paparnya.
Selain itu, Paman Birin menyampaikan, saat ini Pemprov Kasel sedang memperjuangkan status Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, agar dapat segera diakui sebagai pahlawan nasional. Dimana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang juga dikenal dengan Datu Kelampayan, adalah tokoh luar biasa yang berarti bagi masyarakat Kalsel.