Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan membangun Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK). Laboratorium ini penting untuk mempercepat deteksi penyakit menular dan membantu pemantauan penyakit kronis.
“Melalui laboratorium medis, dapat dilakukan analisis data genetik dan molekuler. Laboratorium dapat mengidentifikasi faktor risiko individual, dan mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di sela-sela peresmian gedung di Mantrijeron, Jumat (31/3), dilansir dari jogjaprov.go.id.
Sri Sultan mengatakan, BLKK ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, dengan munculnya berbagai penyakit yang canggih, laboratorium medis harus menjadi komponen penting dalam pengobatan.
“Saya berharap laboratorium ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah dan inovasi, sekaligus, sebagai pintu masa depan masyarakat yang lebih sehat dan aman, selaras tekad Hamemayu Ajining Husada, Amrih Rahayuning Ngayogyakarta,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyampaikan, BLKK Dinkes bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat. Selain itu, BLKK akan berfungsi sebagai penunjang medis, laboratorium kesehatan lingkungan, kalibrasi alat, serta serta penyelenggara pemantapan mutu eksternal.
Nantinya, direncanakan laboratorium ini akan menjadi laboratorium utama yang memiliki layanan lengkap agar menjadi rujukan laboratorium di DIY.
“BLKK didukung dengan keberadaan laboratorium patologi dan imunologi, kimia kesehatan, mikrobiologi, media dan reagensia serta unit kalibrasi. BLKK DIY ini sudah terakreditasi standard ISO 15189 tahun 2012 sebagai laboratorium medis dan ISO 17025 sebagai laboratorium kalibrasi,” katanya.