Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Wabup Kukar), Rendi Solihin mengatakan terdapat 517 rumah dengan kondisi sangat memprihatinkan yang telah menerima bantuan melalui program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni. Rendi mengatakan pihaknya akan memantau langsung pemberian bantuan program ini untuk menghindari adanya pungutan liar.
“Tolong sampaikan ke kami jika hal itu sampai terjadi, baik itu dari Dinas, dari pihak Kecamatan, maupun dari pihak Kelurahan, tidak boleh satu rupiah pun mengambil dari hak-hak masyarakat yang kita bantu ini,” ujarnya saat menyalurkan bantuan kepada masyarakat Kelurahan Amborawang Laut, Kecamatan Samboja, Selasa (25/10).
Dikutip dari kukarpaper.com, Rendi mengatakan Pemkab Kukar akan menyerahkan bantuan kepada kurang lebih 300 orang penerima dari 50 kelurahan dan 1 desa yang ada di Kecamatan Samboja. Selanjutnya, sebanyak 217 orang di Kecamatan Muara Kaman akan menerima bantuan.
“InsyaAllah akan kita bantu secara tunai,” katanya.
Rendi menjelaskan bantuan ini untuk membantu perekonomian masyarakat yang masih terpengaruh dampak pandemi Covid-19. Ia menyebut Pemkab Kukar melakukan dua pendekatan untuk menangani hal ini, yakni pendekatan secara peningkatan kemampuan atau daya beli masyarakat, serta peningkatan lapangan pekerjaan dan perekonomian keluarga.
“Dan yang kedua pendekatan yang kita lakukan pemberian bantuan – bantuan langsung kepada masyarakat yang berhak menerimanya seperti yang kita laksanakan pagi hari ini dan juga bantuan insfratruktur dasar seperti fasilitas air bersih, jalan dan jembatan,” tuturnya.
Bantuan ini, lanjut Rendi, juga satu dari beberapa janji pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 dirinya dan Bupati Kukar, Edi Damansyah.
“Alhamdulillah di tahun 2022 ini kita bisa menuntaskan satu persatu janji-janji kami kepada masyarakat di Kutai Kartanegara termasuk di Samboja,” tandasnya.