Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah menggencarkan vaksinasi hewan ternak untuk menekan persebaran virus Lumpy Skin Diseases (LSD) yang tengah merebak di berbagai wilayah. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 4.000 dosis vaksin LSD untuk didistribusikan ke seluruh kandang.
“Saat ini Pemkab Sragen telah memiliki 4 ribu dosis vaksin LSD dari Pemprov Jateng. Vaksin tersebut disuntikkan setiap hari untuk sapi-sapi di daerah yang belum terkontaminasi LSD,” kata Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Rabu (25/1).
Kusdinar menambahkan, untuk ternak yang sudah terjangkit LSD, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) Sragen telah menganggarkan Rp200 juta untuk menanganinya.
“Untuk sapi-sapi yang telah terinfeksi LSD, akan kita berikan pengobatan sampai dengan paripurna. Sehingga Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, mengajukan anggaran untuk pengadaan obat, seperti antibiotik, dan obat lainnya, sebesar Rp200 juta,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKPP Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan, penyebaran penyakit LSD dimulai dari daerah-daerah perbatasan, seperti Miri, Sumberlawang, dan Sambungmacan.
“Untuk Sumberlawang dan beberapa daerah, telah kami lakukan pengobatan untuk sapi yang sakit maupun vaksinasi bagi sapi yang sehat. Saat ini, kami memiliki stok vaksin 4.000 dosis, yang telah didistribusikan kepada kecamatan masing-masing 200 dosis vaksin,” terangnya.
Ke depan, lanjut Titi, pihaknya akan menyosialisasikan penanganan penyakit LSD dengan memberikan arahan tentang kebersihan kandang.
“Kebersihan kandang hal pertama agar mencegah penyebaran virus melalui vektor lalat, nyamuk dan caplak dapat terhindarkan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Lumpy Skin Diseases atau LSD adalah penyakit pada hewan ternak sapi yang disebabkan oleh virus pox. Secara tidak langsung penularan LSD terjadi melalui peralatan kandang dan jarum suntik yang tidak steril, maupun dengan penyebaran vektor lalat, nyamuk, pinjal dan caplak.