Nomor panggilan darurat Pemerintah Kota Makassar, 112, menerima ratusan panggilan setiap harinya. Untuk memaksimalkan penanganan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar mengkaji penambahan operator panggilan darurat.
"Mungkin kami tambah sembilan operator. Ini masih dalam kajian. Kami lihat jumlah trafik masuk dengan jumlah operator yang menangani. Jangan sampai kami menambah, justru jadi mubazir," ujar Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Mahyuddin, dikutip dari keterangannya Rabu (8/6).
Mahyuddin mengatakan saat ini, masih ada 7 operator yang menerima pengaduan yang bekerja yang dibagi menjadi 3 shift yakni mulai pukul 08.00-14.00 WITA, 14.00-20.00 WITA dan 20.00-08.00 WITA. Jumlah operator ini kurang seimbang dengan banyaknya aduan yang masuk, seperti Selasa (7/6) ada 203 panggilan masuk.
"Kami khawatirkan dari layanan 112 biasa trafiknya, orang bersamaan melapor, jadi biasa panggilan tidak masuk atau sibuk," terangnya.
Mahyuddin menyebut aduan yang paling banyak muncul yakni terkait kesehatan terutama home care. Selain itu, ada kebakaran, pelayanan kelurahan dan pelayanan persampahan.
"Bermacam-macam laporan. Ada kebakaran, pelayanan kelurahan, persampahan. Soal kesehatan paling banyak," imbuhnya.
Dari banyaknya aduan yang masuk ini, masih ada masyarakat yang masih memberikan laporan tidak sesuai kejadian di lapangan. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan nomor aduan, 112, dengan bijak.
"Kami mengimbau ke masyarakat menggunakan layanan panggilan darurat 112 secara bijak. Jangan gunakan 112 untuk prank saja, tapi benar-benar mengadukan informasi masyarakat," pintanya.