Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan UNICEF Indonesia mengatasi masalah anak tidak sekolah. Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengatakan, upaya mengatasi anak tidak sekolah dimaksimalkan dengan cara penggandaan rombongan belajar.
“Caranya itu nanti SD bikin SMP dan SMP bikin SD. Jadi penyebab tidak sekolahnya itu harus kita tahu, semua harus diukur,” kata pria yang akrab disapa Danny, saat menerima kunjungan UNICEF Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Selasa (16/8).
Danny menjelaskan, Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan pendataan jumlah anak putus sekolah di 1.095 Lorong Wisata tahun ini. Dirinya optimis, melalui kerja sama dengan UNICEF persoalan anak tidak sekolah dapat segera teratasi.
Sementara itu, Pimpinan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku, Hengky Widjaja memuji upaya pemerintah kota dalam mengentaskan anak tidak sekolah melalui penggandaan rombongan belajar.
“Kami berharap solusi yang disampaikan pak wali ini bisa menjadi salah satu penyelesaian anak tidak sekolah,” tutur Hengky.
Hengky menyampaikan, UNICEF memberi dukungan teknis bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar dalam hal pengembangan strategi pengentasan anak tidak sekolah.
Menurut Hengky, pihaknya bersama Pemkot telah mendata anak tidak sekolah di Kelurahan Rappocini, Barombong, Tallo, dan Lembo.
“Hasilnya ada 306 anak tidak sekolah (ini untuk semua tingkatan). Ini akan kita bikin strategi dan disingkronkan dengan program semua anak harus sekolah,” tandasnya.