Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyiapkan anggaran sebesar Rp12,7 miliar untuk merevitalisasi tiga pasar tradisional di wilayahnya, yakni Pasar Sawah, Pasar Sambung Jawa dan Pasar Cendrawasih. Revitalisasi ini perlu dilakukan karena kondisi bangunannya sudah memprihatinkan.
Kepala Seksi Bidang Pengawasan Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar, Abdul Hamid menyebut, ada dua pasar yang revitalisasinya menggunakan APBD, yakni Pasar Sambung Jawa dengan anggaran Rp6 miliar dan Pasar Cendrawasih sebesar Rp4 miliar. Sementara Pasar Sawah menggunakan dana dari APBN sebesar Rp2,7 miliar.
Saat ini, Disdag Makassar tengah mempersiapkan dokumen tender untuk segera ditayangkan pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Kami targetkan, dokumennya rampung bulan Maret ini dan sudah disetor ke LPSE untuk ditayangkan sebagai proyek yang ditender paling lambat akhir Maret,” jelas Abdul Hamid, Selasa (15/3).
Berhubung statusnya direvitalisasi, rencananya bangunan lama akan dibongkar karena kondisinya sudah sangat rusak. Selanjutnya akan dibangun pasar baru yang lebih representatif.
Sementara itu, Pj. Direksi PD Pasar, Thamrin Mensa mengungkap, salah satu pasar yang perlu direvitalisasi ialah Pasar Sambung Jawa, lantaran bangunannya sudah tua, sehingga akan membahayakan pedagang maupun pembeli.
Jika memungkinkan, bangunannya akan dibuat bertingkat, di mana lantai atas khusus tempat berjualan, sementara lantai dasar untuk parkir kendaraan.
Thamrin menambahkan, pihaknya juga berencana memanfaatkan Pasar Sambung Jawa sebagai lapak pedagang Pasar Senggol saat malam hari, sehingga mereka tidak lagi berjualan di badan jalan.
“Sore sampai malam, tempat parkir itu bisa menjadi tempat berjualan untuk pedagang Pasar Senggol,” ujarnya.