Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, menargetkan 40 aset lahan bisa disertifikasi hingga akhir tahun 2022. Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Akhmad Namsum mengatakan, pihaknya tahun ini mengajukan 51 aset untuk disertifikasi.
"Insyaallah 2022 ini, kami targetkan sampai akhir 2022 itu sekitar 30-40 untuk kita sertifikatkan aset. Pengajuan kita 51," kata Akhmad, dikutip Senin (22/8).
Akhmad menjelaskan, upaya ini dilakukan sebagai komitmen Dinas Pertanahan untuk mempercepat proses sertifikasi aset.
"Itu bagian dari upaya kita di Pemerintahan Kota khususnya Dinas Pertanahan untuk menggenjot, mempercepat proses pensertifikatan aset," lanjutnya.
Menurut Akhmad, sertifikasi aset lahan yang diproritaskan di antaranya, Kawasan Pantai Losari dan Untia. Ia menambahkan, aset Pemkot di Untia sedang dalam proses pengukuran dan ditergetkan telah bersertifikat tiga minggu kedepan. Sementara kawasan Pantai Losari saat ini sudah memasuki tahap pensertifikatan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Untia yang menjadi lahan untuk pembangunan untuk sarana olahraga itu akan kita tiga minggu kedepanlah untuk terbit sertifikatnya. Karena sekarang ini sudah proses pengukuran. Losari sudah selesai, sekarang di pendaftaran untuk penyertifikatan," ujarnya.
Selain itu, sertifikasi aset Pemkot yang akan segera ditindaklanjuti antara lain sekolah-sekolah, kantor-kantor lurah, dan puskesmas. Ia menambahkan, beberapa aset milik Pemkot bermasalah lantaran diklaim kepemilikannya oleh oknum warga.
"Semua yang menjadi aset kita di pencatatan. Itu akan kita maksimalkan. Dan insyaallah di tiga bulan kedepan itu. Banyak aset kita di sekolah, puskesmas dan kantor lurah," tuturnya.
Lebih lanjut, Akhmad merinci, per Desember 2021, BPN baru menyelesaikan sertifikasi aset pemkot sebanyak tujuh sertifikat. Dirinya optimis puluhan sertifikat dalam tiga bulan kedepan bisa tuntas sehingga bisa menjadi kado spesial bagi HUT Kota Makassar.
"Baru tujuh. Ada di Februari sudah diserahkan. Tadi itu enam (diserahkan di Upacara HUT ke-77 RI). Dan proses tiga bulan sampai di November itu rencana diserahkan di hari jadi ya puluhan (sertifikat). Nanti kita lihat progresnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset BPKAD Makassar Arnan menerangkan, terdapat 4.508 aset tanah milik Pemkot Makassar. Dari jumlah tersebut, baru 408 yang memiliki sertifikat, sedangkan ada 4.100 aset tidak bersertifikat.
"Masih sama ji dek (datanya), kecuali itu penambahan sertifikat yang diserahkan kemarin oleh BPN (pada HUT ke-77 RI). Namun saya belum terima dokumennya dari teman-teman Dinas Pertanahan," jelasnya.