Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengenalkan rangkaian kegiatan pariwisata baru di wilayahnya yakni Gondokusuman-Drive in Cinema. Aktivitas pariwisata tersebut yakni memberikan pengalaman bagi turis menonton film dengan menggunakan becak tradisional.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan konsep Gondokusuman-Drive in Cinema mengadaptasi gaya menonton film dari luar negeri yang sempat populer di masa lalu. Kalau mereka menggunakan mobil, kini di Yogyakarta menggunakan alat transportasi lokal yakni becak.
"Kalau di luar negeri drive in cinema menggunakan mobil. Di sini kita modifikasi sesuai kearifan lokal yakni dengan menggunakan becak kayuh. Kami telah sediakan 100 becak kayuh," kata Yetti dalam keterangannya, dilansir dari jogjakota.go.id, Minggu (9/7).
Yetti memastikan menonton film dengan menggunakan becak kayuh ini sebelumnya belum pernah ada di Indonesia. Jadi, konsep Gondokusuman-Drive in Cinema ini menjadi yang pertama di Tanah Air.
"Jadi ini baru pertama di Indonesia. Semoga ini bisa menghadirkan sebuah pengalaman luar biasa bagi warga masyarakat, maupun para wisatawan," jelasnya.
Selain menonton film, area menonton juga telah disediakan berbagai makanan dan minuman khas dari puluhan rintisan kelurahan budaya (RKB) yang ada di Kota Yogyakarta. Yetti berharap event tersebut dapat meningkatkan daya saing Kota Yogyakarta melalui pemanfaatan potensi cagar budaya.
"Jadi masyarakat ataupun wisatawan dapat membeli dan minuman sembari menonton film ini," katanya.
Salah satu penonton film yang juga Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan konsep tersebut merupakan perhelatan extravaganza yang strategis. Ia mengatakan konsep event tersebut mampu mengkombinasikan dan mengoptimalkan konsep heritage, garden city, premium, dan nuansa malam hari.
"Eventnya tidak harus besar yang penting sering," katanya.