close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Alat berat saat menormaliasi Sungai Karang Mumus, Samarinda. Foto: instagram @pemprov_kaltim
icon caption
Alat berat saat menormaliasi Sungai Karang Mumus, Samarinda. Foto: instagram @pemprov_kaltim
Daerah
Jumat, 12 Agustus 2022 15:28

Cegah banjir di Samarinda, Pemprov Kaltim gencarkan normalisasi Sungai Karang Mumus

Normalisasi ini untuk mencegah banjir yang kerap kali merendam jalan dan permukiman hingga merugikan masyarakat.
swipe

Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) menggencarkan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) di Samarinda. Normalisasi ini untuk mencegah banjir yang kerap kali merendam jalan dan permukiman hingga merugikan masyarakat.

Gubernur Kaltim, Isran Noor menyebutkan, pihaknya sudah menggelontorkan dana di APBD 2019 sebesar Rp1,9 miliar dan APBD perubahan sebesar Rp20 miliar untuk program pengendalian banjir di Samarinda, termasuk untuk pengerukan sungai.

"Total dana untuk pengerukan Gang Nibung, penyempitan aliran sungai di belakang Pasar Segiri dan sejumlah titik lainnya mencapai Rp21,9 miliar,"kata Isran Noor dalam keterangannya, dikutip dari instagram @pemprov_kaltim, Jumat (12/8).

Isran meyakini, banjir yang terjadi di Samarinda salah satunya diakibatkan oleh pendangkalan Sungai Karang Mumus yang sudah mencapai 75-80%. Pengerukan diharapkan arus air menjadi lancar sehingga air tidak meluap ke pemukiman dan jalan.

"Penanganan Karang Mumus menjadi perhatian serius kami. Karena itu provinsi tetap memberikan dukungan pembiayaan. Kita ingin banjir bisa terus kita kurangi, kalau bisa sampai habis. Tidak sempat masuk ke rumah warga dan tidak lama-lama di jalanan airnya. Semua cepat masuk ke sungai karena sungainya sudah normal," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan, hasil rapat bersama BWS Kalimantan IV serta Pemkot Samarinda beberap waktu lalu menyepakati normalisasi SKM Samarinda dilakukan untuk segmen Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Nibung. Ia melanjutkan, normalisasi SKM dilakukan secara simultan sembari menunggu 30 rumah yang masih perlu dibebaskan oleh Pemkot Samarinda.

“Saat ini pihak BWS Kalimantan IV melakukan normalisasi lanjutan berupa penurapan di perbatasan SKM ke arah hilir mengarah ke Jembatan Nibung,” tambahnya.

Lebih lanjut Aji mengatakan, saat ini Dinas PUPR Pera Kaltim terus melakukan normalisasi SKM, seraya menunggu pembebasan lahan yang dilakukan Pemkot Samarinda.

"Setelah pembebasan lahan di wilayah Kelurahan Sidodadi, normalisasi dilanjutkan di Kelurahan Temindung Permai, kemudian Jembatan Perniagaan sampai Jalan Tarmidi," pungkasnya.

img
Muhammad Wahid Aziz
Reporter
img
Muhammad Wahid Aziz
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan