Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai menanam varietas padi tahan kekeringan untuk mengantisipasi kemarau panjang dampak El Nino. Luasan lahan tanam yang dieksekusi pada tahun ini mencapai 1.000 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kegiatan hari ini untuk mengantisipasi kemungkinan dampak badai El Nino yang diperkirakan melanda Indonesia Agustus mendatang,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor saat acara Gerakan Kejar Tanam 1.000 Hektare di Kukar, dilansir dari kaltimprov.go.id, Selasa (4/7).
Menurut Isran, badai El Nino menyebabkan kekeringan dan curah hujan yang menurun. Salah satu langkah antisipasinya yaitu dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan air dan menggunakan varietas padi yang khusus.
“Alhamdulillah di Kaltim berdasarkan laporan curah hujan masih cukup tinggi. Sementara di beberapa wilayah Kalimantan lain sudah ada beberapa titik api,” sebutnya.
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Rini Susilawati, mengatakan Gerakan Kejar Tanam 1.000 Hektare ini merupakan rencana aksi dari komitmen dalam Pekan Kelompok Tani dan Nelayan di Padang awal Juni lalu. Langkah tersebut sebagai antisipasi badai El Nino yang puncaknya diperkirakan pada Agustus mendatang.
“Kita antisipasi dengan menjaga sumber-sumber air dan menggunakan varietas padi tahan kekeringan,” jelasnya.
Selain menanam, pada kesempatan tersebut Gubernur Isran juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian kepada sejumlah kelompok tani dan masyarakat di Kukar. Bantuan yang diserahkan sebanyak 523 unit yang tersebar di delapan kabupaten. Untuk kabupaten Kukar sendiri, bantuan yang diterima sebanyak 295 unit tersebar di 9 kecamatan.