Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyiapkan anggaran sebesar Rp2,7 miliar untuk mengeliminasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Gubernur Kaltim, Isran Noor, menyatakan anggaran tersebut digunakan untuk menggencarkan vaksinasi dan rehabililtasi kandang ternak agar lebih steril.
“Kita sementara sudah masuk zero case, tapi kewaspadaan penting dilakukan. Karena itu, pengendalian PMK harus dilakukan, khususnya tahun ini," kata Isran melalui instagram @pemprov_kaltim, Senin (27/3).
Isran menjelaskan, tahun lalu Kaltim mendapatkan dosis vaksin PMK sebanyak 74.800 dosis dan telah terealisasi 80%. Diharapkan anggaran baru akan mengoptimalkan vaksinasi PMK hingga 100% pada tahun ini.
"Untuk itu, saya minta ini harus dikendalikan dengan maksimal (vaksin PMK) sesuai anggaran yang tersedia," pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Katim, Fahmi Himawan menjelaskan, selain vaksinasi dan rehabilitasi kandang, alokasi Rp2,7 miliar itu diperuntukan untuk pengadaan pakan ternak dalam rangka penguat kondisi ternak terdampak PMK di sejumlah titik.
“Kemudian, pengadaan hijauan pakan ternak dalam rangka penguat kondisi ternak terdampak PMK di sejumlah titik di Kaltim,” jelasnya.
Fahmi melanjutkan, pemprov juga segera melakukan pengadaan sarana penunjang kegiatan vaksinasi PKM di lapangan, seperti belanja obat-obatan dan vitamin. Pemprov Katim juga menggencarkan edukasi PMK ke kelompok ternak serta menyiapkan kompensasi dalam keadaan tertentu darurat PMK.
"Yang jelas, pada 2023 ini tetap dilaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan. Dengan tujuan untuk membentuk kekebalan individual hewan ternak. Harapannya herd immunity (ternak) tahun ini dapat tercapai 80%," jelas Fahmi.