Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membangun Pelayanan Jantung Terpadu di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Pelayanan tersebut juga sebagai langkah awal kelengkapan fasilitas kesehatan untuk menyongsong Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim.
"Penting sekali kita membangun fasilitas insfratruktur kesehatan (jantung) ini. Seiring kehadiran IKN, maka migrasi penduduk akan sangat tinggi ke Kaltim,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor saat peresmian pembangunan Pelayanan Jantung Terpadu, dilansir dari kaltimprov.go.id, Senin (5/6).
Isran menjelaskan, pembangunan tahap 1 Gedung Pelayanan Jantung Terpadu ini bisa selesai sebelum akhir tahun anggaran 2023.
Pembangunan tahap 1 meliputi pekerjaan struktur gedung 6 lantai dan pekerjaan struktur gedung parkir, seperti lantai basement serta kolom. Nilai kontrak untuk tahap awal ini Rp95,8 miliar.
"Karena akhir September, Gubernurnya pensiun. Tidak apa-apa yang penting bisa selesai sebelum akhir anggaran tahun ini," kata Isran.
Isran melanjutkan, secara keseluruhan, pembangunan tersebut memerlukan dana sekitar Rp357 miliar. Ia berharap agar pemimpin Kaltim berikutnya bisa melanjutkan proses pembangunan gedung ini pada tahun 2024 dan seterusnya.
"Mudahan gubernurnya nanti paham. Sebab DPRD-nya sudah paham," katanya.
Sementara itu, Direktur RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Edy Iskandar, berterima kasih karena dipercaya untuk membangun gedung Pelayanan Jantung Terpadu.
Edy menjelaskan, RS Kanujoso juga telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan nasional untuk pelayanan jantung bersama RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
"Terima kasih Pak Gubernur yang telah mengizinkan anggaran untuk Gedung Pelayanan Jantung Terpadu dibangun di sini," kata Edy Iskandar.