Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwina menginstruksikan aparat tingkat lurah dan RT menggencarkan patroli mencegah aksi perang sarung antarpemuda usai alat tarawih karena berpotensi menyebabkan tawuran.
Sebagai informasi, tawuran antarpemuda pecah di Jalan Gotong Royong karena dipicu oleh permainan perang sarung biasa seusai salat tarawih pada pekan lalu. Aksi tersebut lantas viral di media sosial hingga membuat warga resah.
"Kepada RT, kepala lingkungan, Babinsa, dan Babinkamtibmas, juga tokoh masyarakat untuk mengawasi dan mencegah anak muda bermain setelah shalat tarawih," kata Eva Dwiana di Bandar Lampung, Minggu (10/4).
Eva juga mengimbau para orang tua hingga kepala lingkungan ikut mengawasi anak-anak bermain setelah salat tarawih. Lebih baik, anak-anak diminta pulang ke rumah usai ibadah untuk belajar menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% yang akan segera digelar.
"Nanti kalau sudah aman, akan pembelajaran tatap muka 100%," kata Eva.
Sebelumnya pada Kamis (7/4), polisi mengamankan 17 pemuda yang masih berstatus pelajar karena terlibat tawuran pada malam hari. Menurut Kasat Samapta Polresta Bandar Lampung, Kompol Suwandi mengatakan, 17 remaja tersebut diamankan di Jalan Gotong Royong dekat SMA Negeri 2 Bandar Lampung.
"Para remaja tersebut diamankan karena tawuran perang sarung," kata Suwandi.
Setelah salat tarawih, mereka bermain perang memakai kain sarung. Namun, setelah itu terjadi tawuran antarpemuda hingga mengganggu arus lalu lintas dan ketertiban masyarakat.