close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan sehingga mengalami krisis air bersih. Freepik
icon caption
Sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan sehingga mengalami krisis air bersih. Freepik
Daerah
Jumat, 23 Juni 2023 16:44

Sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan

Peluang curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng sangat rendah karena kurang dari 90% atau di bawah 50 mm hingga dasarian 3 Juli 2023.
swipe

Sebagian wilayah di Jawa Tengah (Jateng) telah dilanda kekeringan. Pangkalnya, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, beberapa kabupaten/kota telah melaporkan terjadinya krisis air bersih.

Laporan pertama tentang kekeringan menimpa warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten. Sebanyak 4.360 masyarakat setempat mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

"Sebagai upaya antisipasi dan penanganannya, BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tanki hingga 30.000 liter," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (23/6).

Kekeringan juga menimpa Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sehingga 234 warga setempat kesulitan air bersih. BPBD Kabupaten Magelang pun telah menyalurkan air bersih sebanyak 10.000 liter.

Kekeringan turut menimpa 1.460 warga Kelurahan Jabung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. BPBD setempat pun mengirimkan 10.000 liter air bersih.

Selain itu, 150 warga Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, mulai merasakan kelangkaan air bersih. BPBD Grobogan sudah menyalurkan air bersih hingga 10.000 liter.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, peluang curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng sangat rendah karena kurang dari 90% atau di bawah 50 mm hingga dasarian 3 Juli 2023. BMKG juga menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari periode sebelumnya karena El-Nino. 

Untuk mengantisipasi potensi kekeringan selama kemarau, masyarakat diimbau menghemat dan mengelola penggunaan air dengan baik. Lalu, melalukan perbaikan lingkungan dengan menanam pohon, membangun atau merehabilitasi jaringan irigasi, melindungi sumber air bersih, memanen hujan, serta konservasi air.

"Pemerintah daerah yang memerlukan dukungan pengisian waduk, danau, dan embung bisa mengusulkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) kepada BNPB, yang didahului dengan penetapan status siaga atau tanggap darurat kekeringan," tandas Abdul.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan