Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menargetkan seluruh desa yang masih blank spot bisa mengakses jaringan internet tahun 2023. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar, Dafip Haryanto, mengatakan pihaknya menganggarkan Rp4,9 miliar untuk pembangunan tower 4G sebagai penguat sinyal di delapan desa.
“Kalau desa yang berlokasi di dekat IKN (Ibu Kota Nusantara) rata-rata sudah ter-cover. Seperti Loa Kulu, Loa Janan, dan Samboja. Secara umum sudah tidak ada kendala,” kata Dafip, Senin (20/3).
Dafip menjelaskan, tahun 2022 ini ada 18 desa di Kukar yang masih blank spot. Sebanyak delapan desa yang dibangun penguat sinyal yakni Desa Sallo Cella di Kecamatan Muara Badak, Desa Muhuran, Desa Sebelimbingan, dan Desa Wonosari Rimba Ayu di Kecamatan Kota Bangun.
Selanjutnya, Desa Kupang baru di Kecamatan Muara Kaman, Desa Muara Aloh dan Desa Tanjung Batuq Harapan di Kecamatan Muntai, serta Desa Long lalang di Kecamatan Tabang.
Menurut Dafip, ada 10 desa lainnya yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Desa tersebut yakni Desa Benua Baru di Kecamatan Kota Bangun, Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Desa Long beleh Modang di Kecamatan kembang Janggut.
Kemudian Desa Muara Tuboq, Desa Muara Kebaq, Desa Muara Salung, Desa Muara Tiq, Desa Muara Belinau, Desa Umaq Dian, dan Desa Umaq Tukung di Kecamatan Tabang.
“Ada beberapa hal terkait dengan sisa yang menjadi tanggung jawab Kominfo. Sekira enam atau tujuh wilayah blank spot,” tandasnya.