Warga Desa Sabrang dan Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten mengeluhkan tanggul proyek pembangunan Jalan Lingkar Delanggu yang menyumbat air irigasi pertanian. Merespons hal tersbut, DPUPR Kabupaten Klaten segera membangun tanggul di sekitar tanggul proyek.
"Kita carikan solusi dengan pompa atau kita buat check dam. Kemarin kita bongkar untuk pembuatan pondasi, ini kita sedang kordinasi dengan kontraktor agar tidak merugikan pihak lain," ungkap Plt Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto, pada keterangannya, Senin (4/7).
Sebelumnya, petani dibuat resah karena tidak ada air yang mengaliri persawahannya. Petani mengaku tidak adanya pemberitahuan membuat petani kaget ketika air tidak mengalir. Penyebabnya yakni saluran air dikeruk alat berat.
Sementara itu Ketua Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) Kecamatan Delanggu, Maryana, menyatakan lahan yang terdampak kekurangan air sekitar 200 hektare. Air tidak mengalir padahal dibutuhkan oleh petani.
"Kurang lebih 200 hektare pada kekurangan air dan rawan gagal panen kalau air tidak bisa mengalir karena proyek pembangunan Jalan Lingkar Delanggu. Kalau bisa petani dibantu diesel untuk sementara," jelasnya.
Jika tidak ada solusi, lanjutnya, petani akan membuka pintu air sendiri. Sebab, tanaman sedang butuh air saat ini.
"Kalau hari ini air belum bisa mengalir petani mau buka pintu air sendiri. Karena terpaksa, kondisi tanaman baru tandur dan sedang katak," imbuh Maryana.