Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati M. Nur Sukarno, memberikan tanggapannya terkait wacana penghapusan Pertalite yang akan diganti dengan Pertamax Green 92 karena dianggap lebih ramah lingkungan. M. Nur Sukarno mengatakan semua keputusan pemerintah sudah direncanakan sebaik mungkin untuk kemaslahatan rakyat Indonesia.
Karena adanya penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Sukarno menyebut sebagai gantinya pemerintah akan memberikan subsidi melalui BBM jenis Pertamax. Sukarno mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena kebijakan ini baru sebatas usulan sembari menunggu kebijakan selanjutnya.
“Terkait rencana penghapusan BBM jenis Pertalite tahun depan, kita tunggu saja. Tapi kan Pertamax dapat subsidi (sebagai gantinya). Dengan syarat pemenuhan kebutuhan masyarakat tercukupi dan harganya tidak mahal,” ucap Sukarno yang merupakan anggota komisi B DPRD Pati belum lama ini.
Di sisi lain, masyarakat berharap semua kebijakan yang dibuat pemerintah baik dan bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Seperti dikatakan Juriyanto. Bapak satu anak ini mengaku tak ambil pusing dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sebagai rakyat biasa, dirinya hanya bisa mengikuti kebijakan yang berlaku, termasuk isu bakal dihapusnya Pertalite.
Jika Pertalite jadi dihapuskan, dia berharap pemerintah masih memberikan subsidi BBM.
“Kalau mau dihapus, ya, hapus saja tidak apa-apa. Asalkan yang penting, BBM ini masih disubsidi dan harganya terjangkau. Mau Pertalite dihapus, kemudian diganti dengan Pertamax, itu kan kebijakan pemerintah. Yang penting kita warga biasa bisa membelinya,” jelasnya.
Seperti diketahui, saat ini BBM jenis Pertalite yang disubsidi pemerintah dijual dengan harga Rp10.000 per liter. Sedangkan untuk BBM jenis Pertamax sebesar Rp12.800 per liternya.
Sebagai informasi PT Pertamina (Persero) masih mengkaji Program Langit Biru Tahap 2, yaitu program untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92 dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7% sehingga menjadi Pertamax Green 92.
“BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.
Nicke juga memaparkan Program Langit Biru Tahap 2 sudah pas baik dari aspek lingkungan untuk menurunkan emisi, mandatori bioetanol, dan menurunkan impor bahan bakar.
“Oleh karena itu mohon dukungan 2024 kami akan mengeluarkan Pertamax Green 92,” imbuhnya.