Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Muyadi, mendorong pengguna keuangan atau para organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Kaltim untuk menyalurkan dan membelanjakannya secara tepat, efektif dan efesien. Hal itu akan mewujudkan multiplier effect terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita berharap, untuk terus berkreativitas, berinovasi agar APBD kita terus meningkat dari tahun ke tahun. Jangan sampai peningkatan APBD nanti, tidak bisa dirasakan oleh masyarakat dan itu yang paling penting," ungkapnya pada acara dialog Publika TVRI Kaltim membahas APBD, Selasa (29/11).
Hadi menyebutkan APBD Kaltim tahun 2023 sebesar Rp17,2 triliun merupakan capaian yang sangat luar biasa, karena terbesar sepanjang sejarah untuk Provinsi Kaltim. Dengan APBD Rp17,2 triliun, lanjutnya, tentu belum cukup untuk membangun Kaltim yang luas.
"Capaian ini tentu berkat kerja keras semua pihak. Atas nama Pemprov Kaltim mengucapkan banyak terima kasih," kata Wagub Hadi Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati, mengatakan seiring meningkatnya APBD tahun 2023, maka Bapanda Kaltim optimis penerimaan pendapatan daerah setiap tahun akan terus meningkat.
“Karena kesadaran masyarakat khususnya para wajib pajak untuk membayar pajaknya juga terus meningkat, baik itu pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BNKB) maupun pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB),” jelasnya.
Ismiati menegaskan, dengan peningkatan pendapatan tersebut, Pemprov Kaltim diharapkan dapat memberikan layanan yang memudahkan masyarakat.
"Yang terpenting bagi kita adalah harus terus menghadirkan layanan-layanan yang dapat memperpendek jarak (kemudahan) kepada masyarakat agar memenuhi kewajibannya baik itu PKB, BNKB maupun PBBKB, dengan melakukan inovasi-inovasi yang kita kembangkan," ungkap Ismiati.