Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, memastikan program mitigasi bencana di Kabupaten Banjarnegara berjalan lancar. Taj Yasin menilai, masyarakat daerah rawan bencana di wilayah ini sudah dilatih cukup baik, mulai dari penggunaan Early Warning System (EWS) hingga pelatihan pengurangan risiko bencana.
Seperti diketahui, Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak rekam jejak bencana, salah satunya tanah longsor. Bahkan pekan lalu, tebing setinggi 70 meter longsor hingga membuat 9 keluarga di Sarwodadi terisolir.
“Masyarakat sudah siap karena memang sudah dilatih, ada masyarakat desa tanggap bencana. EWS sudah dipasang di mana-mana. Yang paling menarik, masyarakatnya saat ini sudah bisa tanggap bencana. Kalau ada bencana mereka sudah siap,” kata Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur di laman jategprov.go.id, Minggu (26/2).
Gus Yasin menambahkan, anggota BPBD setempat juga aktif mengkoordinasikan kendala yang dilalui. Berdasar laporan BPBD, ada beberapa sepeda motor operasional yang mengalami kerusakan. Mendengar hal tersebut, ia meminta agar motor itu segera diperbaiki.
“Tadi ngobrol sama temen-temen BPBD, ada peralatan yang perlu di-support. Tadi motor trail, beberapa yang sudah rusak tidak bisa jalan. Saya suruh aja segera diservis, nanti biaya bisa langsung aja (dibantu). Semoga ini bisa membantu kinerja BPBD di Banjarnegara,” paparnya.
Sementara itu, Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara, Suprihono, memastikan pihaknya solid menangani bencana. Pihaknya telah melatih masyarakat di wilayah rawan dan membentuk komunitas Desa Tangguh Bencana.
“Jadi di tiap desa kami sudah melatih relawan, forum pengurangan risiko bencana. Sehingga cukup membantu terutama untuk informasi awal apabila ada kejadian. Dan sampai saat ini, alhamdulillah minim korban jiwa. Kerusakan, terutama tebing jalan dan beberapa rumah mengalami kerusakan,” katanya.