Pada 11-15 September, Rusia akan menggelar latihan militer terbesar sejak runtuhnya Uni Soviet. China dan Mongolia turut berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Terkait hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva menjelaskan bahwa tujuan utama dari latihan militer bersama antara Rusia, China, dan Mongolia ialah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pasukan ketiga negara itu.
"Ini adalah latihan militer terbesar dalam sejarah negara kami. Setiap latihan militer tentu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pasukan militer dan untuk memfasilitasi interaksi antar tentara kami dengan negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan ini," ujar Dubes Vorobieva dalam konferensi pers reguler di Wisma Dubes Rusia, Jakarta, Rabu (5/9).
Selain itu, menurut Vorobieva dalam kesempatan latihan tersebut, Rusia akan memperkenalkan peralatan militer yang baru diproduksinya kepada China dan Mongolia.
"Tujuan lainnya ialah untuk menguji peralatan militer kita yang baru diproduksi, semoga negara sahabat kami yang mengikuti latihan ini dapat melihat efisiensi dan kemampuan senjata kami serta tertarik untuk membelinya," jelasnya.
Diplomat perempuan Rusia itu tidak menjelaskan lebih rinci terkait jenis senjata yang akan diperkenalkan dalam latihan militer bersama tersebut.
Latihan militer yang akan dimulai di dekat perbatasan timur Rusia dengan China dan Mongolia ini dikenal dengan nama sandi Vostok 2018 atau East-18 dan akan melibatkan unit darat dan udara.