Amerika Serikat telah memanggil para duta besarnya dari Republik Dominika, El Salvador, dan Panama. Mereka ditarik untuk berkonsultasi atas keputusan tiga negara itu memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Taiwan. Langkah AS itu diumumkan pada Jumat (7/9) malam.
Melalui kementerian luar negerinya, Washington menyatakan bahwa Duta Besar untuk Republik Dominika Robin Bernstein, Duta Besar AS untuk El Salvador Jean Manes, dan Kuasa Usaha AS di Panama Roxanne Cabral akan bertemu dengan para pemimpin pemerintah AS untuk membahas cara-cara di mana Washington dapat mendukung institusi dan ekonomi yang kuat, independen, dan demokratis di seluruh Amerika Tengah dan Karibia.
Pada Minggu (9/9), Presiden Panama Juan Carlon Varela menanggap langkah AS tersebut. Dia meminta Negeri Paman Sam untuk menghormati kedaulatan negaranya.
"Kami menghormati keputusan berdaulat negara-negara lain dan kami akan selalu meminta rasa hormat yang sama," ucap Varela.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Panama juga telah merilis respons atas sikap AS.
"Panama menghormati keputusan AS untuk menarik Kuasa Usaha di Panama serta para diplomatnya di El Salvador dan Republik Dominika," ujar Kementerian Luar Negeri Panama. "Panama akan terus bekerja sama dengan kedua negara di Amerika Utara dalam agenda bilateral."
El Salvador memutuskan hubungan dengan Taiwan pada Agustus lalu, sementara Republik Dominika pada Mei lalu, dan Panama lebih dulu melakukannya pada Juni 2017. Dengan putusnya hubungan diplomatik Taiwan dan ketiga negara tersebut, maka sekutu Taipei saat ini hanya 17 negara.
China menolak menjalin hubungan diplomatik dengan pihak manapun yang mengakui kedaulatan Taiwan, sebuah pulau yang terdiri dari 23 juga orang dan oleh Beijing dilabeli sebagai provinsinya yang memberontak.
Selama bertahun-tahun, China dan Taiwan telah terlibat dalam sebuah tarik tambang diplomatik di negara-negara berkembang. Keduanya mengusung diplomasi ekonomi untuk berebut pengakuan diplomatik.
Terhadap isu Taiwan, AS menjalankan kebijakan 'One China Policy' atau Kebijakan Satu Tiongkok di mana Washington tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka dan karenanya mereka tidak memiliki kedutaan besar di Taipei.
Meski demikian, AS mempertahankan kedutaan de facto nya di Taiwan dalam bentuk American Institute. Itu didirikan di bawah naungan Taiwan Relation Act tahun 1979, yang mengatur hubungan AS-Taiwan, sejak Washington mengalihkan pengakuan ke Beijing.
Sejauh ini, AS tidak memiliki sikap resmi tentang nasib masa depan Taiwan, selain menentang perubahan status quo sepihak oleh kedua belah pihak.
Hingga hari ini, Taiwan tetap merupakan sekutu penting AS. Washington merupakan pemasok utama peralatan militer bagi Taipei. Di bawah kepemimpinan Tsai Ing-wen dan Donald Trump, hubungan tidak resmi antar keduanya semakin mesra.
Sumber: CNN dan Channel News Asia