Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menegaskan, pihaknya siap memulai kembali perundingan untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara pada 2021.
Saat ini, diskusi antara kedua belah pihak terhenti, menyusul sikap Donald Trump yang secara mendadak membatalkan kunjungan Pompeo ke Pyongyang pada Agustus lalu.
Hasil pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim Jong-un di Pyongyang pada 18-20 September 2018, dinilai telah meyakinkan Negeri Paman Sam untuk memulai kembali dialog dengan Korea Utara.
Selama KTT Korea Utara-Korea Selatan, Kim Jong-un berkomitmen akan menutup fasilitas uji coba rudal utamanya di hadapan pakar internasional serta berpotensi menghancurkan kompleks nuklir utamanya jika Washington setuju melakukan tindakan yang sesuai.
Selain itu, Kim Jong-un sepakat pula untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Menlu Pompeo mengatakan atas dasar komitmen penting tersebut, AS siap untuk segera melakukan negosiasi.
Melalui sebuah pernyataan, Pompeo turut mengungkapkan bahwa dia telah mengundang Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho untuk bertemu di New York pekan depan.
"Ini akan menandai awal negosiasi untuk mengubah hubungan AS-Korea Utara melalui proses denuklirisasi Korea Utara yang cepat, yang akan selesai pada Januari 2021, seperti yang dijanjikan oleh Chairman Kim Jong-un, dan untuk membangun perdamaian yang abadi dan stabil di Semenanjung Korea, "katanya.
Januari 2021, sejauh ini, adalah tenggat paling spesifik yang pernah disampaikan oleh pejabat kedua pihak.
Dalam pertemuan puncak ketiga Korea Utara dan Korea Selatan, Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in pun setuju untuk sepenuhnya menghentikan seluruh tindakan permusuhan satu sama lain di setiap wilayah, mencakup tanah, udara, dan laut. Selain itu, Pyongyang dan Seoul berjanji untuk menghentikan latihan militer yang ditujukan bagi satu sama lain di sepanjang Garis Demarkasi Militer, yang membagi kedua negara, dan menghapus 11 pos penjaga di zona demiliterisasi pada akhir tahun.
Kedua pemimpin juga menyepakati sejumlah pengumuman non-militer, termasuk rencana untuk bersama-sama mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2023, membuka jalur kereta api dan jalan yang menghubungkan kedua negara tahun depan, serta menormalkan operasional Kompleks Industri Kaesong dan proyek pariwisata Kumgang segera setelah kondisi memungkinkan.
Damai melalui denuklirisasi
Fokus utama dari KTT Korea Utara-Korea Selatan, adalah denuklirisasi. Dan kunci dari isu tersebut dinilai ada pada AS. Pasalnya, Kim Jong-un telah menegaskan bahwa dirinya siap menutup fasilitas nuklir Yongbyon dan fasilitas uji coba mesin rudal Dongchang-ri dengan verifikasi para ahli , jika Washington mengambil tindakan resiprokal.
Menurut kelompok pemantau Korea Utara, 38 North, Dongchang-ri telah menjadi fasilitas peluncuran satelit utama Korea Utara sejak 2012. Fasilitas itu juga telah digunakan untuk menguji mesin rudal yang disebut-sebut mampu mencapai AS.
Sebelumnya, Korea Utara telah meledakkan situs uji coba nuklir utamanya di Punggye-ri sesaat sebelum pertemuan Kim Jong-un dan Trump pada Juni lalu.
Trump menyambut baik kesepakatan yang tercapai antara Kim Jong-un dan Moon Jae-in, yang menurutnya sebuah kemajuan luar biasa dan cepat.
Sejak KTT perdana Korea Utara-AS, bagaimanapun, ada sedikit kemajuan. Namun, proses dan tenggat untuk mencapai komitmen tidak jelas. Pembatalan kunjungan Pompeo ke Pyongyang memicu spekulasi bahwa hubungan keduanya memburuk.
Sebagian besar pengamat memperingatkan bahwa sejauh ini Korea Utara tidak mengambil langkah berarti untuk mengakhiri program senjata nuklirnya dan KTT Korea Utara-Korea Selatan yang akan berakhir hari ini tidak cukup untuk meyakinkan komitmen Pyongyang.
Meski demikian, Trump tetap yakin dengan komitmen Korea Utara. Belum lama ini, tepatnya setelah menerima undangan dari Kim Jong-un untuk mengadakan KTT kedua, presiden ke-45 AS itu mengatakan bahwa dia dan Kim Jong-un akan membuktikan semua orang salah.
Baik, AS maupun Korea Utara menyatakan akan bekerja sama untuk membuat pertemuan puncak kedua Trump dan Kim Jong-un terwujud. (BBC)