close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Raja Yordania Abdullah II saat berpidato di Sidang Umum PBB ke-73 pada Selasa (25/9). IG/rhcjo
icon caption
Raja Yordania Abdullah II saat berpidato di Sidang Umum PBB ke-73 pada Selasa (25/9). IG/rhcjo
Dunia
Rabu, 26 September 2018 17:56

Raja Yordania imbau PBB tetap dukung rakyat Palestina

Yordania menjadi rumah bagi lebih dari dua juta pengungsi Palestina.
swipe

Raja Yordania Abdullah II mendesak PBB untuk terus membantu Palestina setelah Amerika Serikat memutus bantuan terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

"Akan menjadi kesalahan besar untuk meninggalkan pemuda pada kekuatan radikalisme dan keputusasaan," ujar Raja Abdullah II saat gilirannya berpidato di panggung PBB pada Selasa (25/9).

Dia menambahkan, "Kita perlu mendukung pendanaan penuh UNRWA dan upaya penting lainnya untuk melindungi banyak keluarga, menjaga komunitas tetap stabil, dan mempersiapkan generasi muda untuk mencapai kehidupan yang produktif."

Trump memotong pendanaan senilai US$350 juta terhadap UNRWA. Menurut Trump, rakyat Palestina tidak menunjukkan apresiasi atau rasa hormat terhadap AS.

Pemerintah AS juga memiliki kekhawatiran atas kelompok Hamas yang menguasai Gaza.

AS merupakan penyumbang dana terbesar bagi UNRWA, dan penghentian bantuan tersebut telah memicu krisis, terutama di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza.

Raja Abdullah II menyatakan bahwa dirinya akan mengatur pertemuan di New York pekan ini dengan harapan dapat mengamankan dana bagi Palestina.

Yordania sendiri menjadi rumah bagi lebih dari dua juta pengungsi Palestina.

Raja Abdullah II menekankan bahwa krisis utama di Timur Tengah adalah penyangkalan berkepanjangan atas negara Palestina. "Satu-satunya jalan menuju perdamaian yang komprehensif dan abadi di kawasan ini adalah solusi dua negara."

Pemimpin Yordania itu menolak solusi satu negara, yakni mengabsorpsi Palestina ke Israel, untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dia menyebutnya sebagai sebuah realitas tidak demokratis yang buruk

"Tidak ada yang namanya perjanjian sepihak. Butuh setidaknya dua pihak untuk membuat kesepakatan," ucap suami dari Ratu Rania tersebut.

Raja Abdullah II menegaskan bahwa masa depan yang baru atas pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Palestina bergantung pada kerja sama seluruh dunia. (VOA dan Al Jazeera)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan