Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, mengomentari soal insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Dalam situs resminya, Boeing menulis, "Kementerian Perhubungan Indonesia telah mengonfirmasi penemuan reruntuhan Lion Air Flight JT 610, sebuah 737 MAX 8 yang berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang.
"Perusahaan Boeing sangat sedih dengan hilangnya penerbangan JT 610. Kami mengungkapkan kepedulian kepada korban, dan simpati sepenuh hati kepada keluarga dan orang-orang yang mencintai mereka," tulis Boeing
Boeing siap memberikan bantuan teknis untuk investigasi kecelakaan. Sesuai dengan protokol internasional, semua pertanyaan tentang investigasi kecelakaan penerbangan harus diarahkan ke Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia (KNKT).
Pesawat Lion Air JT 610 ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh maskapai tersebut sejak 15 Agustus 2018 dan dinyatakan layak beroperasi.
Dalam konferensi pers bersama dengan KNKT, Kepala Basarnas M Syaugi menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi dari Air Traffic Control terkait hilang kontaknya Lion Air JT 610 pada pukul 06.50 WIB. Sementara, burung besi itu dilaporkan take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.20 WIB dan hilang kontak pada pukul 06.33 WIB.
Lion Air JT 610 berisi 189 penumpang dan kru. Di antaranya terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu anak dan dua bayi, dua kru kokpit, dan enam awak kabin.
Saat ini upaya evakuasi tengah berlangsung. Basarnas telah menerjunkan penyelam untuk mencari badan pesawat. Ada pun sejumlah barang seperti, puing-puing pesawat, pelampung, ponsel, dan beberapa lainnya telah ditemukan.