close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dina Powell saat masih menjadi wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih.  REUTERS/Jonathan Ernst
icon caption
Dina Powell saat masih menjadi wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih. REUTERS/Jonathan Ernst
Dunia
Jumat, 12 Oktober 2018 17:58

Dina Powell menolak dicalonkan sebagai dubes AS untuk PBB

Kursi dubes Amerika Serikat untuk PBB kosong setelah Nikki Haley menyatakan mundur.
swipe

Eksekutif Goldman Sachs (GS.N) Dina Powell menarik diri sebagai kandidat pengganti Nikki Haley, duta besar Amerika Serikat untuk PBB. Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah sumber pada Kamis (11/10). 

Sumber yang sama menjelaskan bahwa Powell menelepon Donald Trump dan mengatakan dia menghormati pertimbangan sang presiden, namun dia memutuskan masih akan tinggal di Goldman Sachs. Tidak dijelaskan secara rinci alasan penolakannya.

Sementara itu, sumber lainnya menyebutkan bahwa selain Powell, Trump juga mempertimbangkan sejumlah nama untuk menduduki pos diplomatik yang akan ditinggalkan Haley. Mereka adalah Duta Besar AS untuk Kanada Kelly Craft dan Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke.

Powell sebelumnya sempat bertugas sebagai wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih. Perempuan berusia 45 tahun itu bergabung kembali dengan Goldman tahun ini.

Haley menyatakan mundur sebagai utusan AS untuk PBB pada Selasa (9/10). Dalam pernyataannya, Haley membantah bahwa keputusannya mundur karena dipicu oleh persiapannya untuk bertarung dalam Pilpres AS 2020.

Saat mengumumkan pengunduran dirinya Haley menyatakan, bertugas selama 18 bulan sebagai duta besar AS untuk PBB adalah kehormatan sepanjang hidup. Perempuan usia 46 tahun itu tidak mengungkapkan alasan di balik keputusannya yang mengejutkan tersebut. 

Trump menceritakan, enam bulan lalu, Haley telah mengatakan kepadanya bahwa dia sedang mempertimbangkan mundur pada akhir tahun untuk beristirahat. Haley masih akan tetap menjabat hingga akhir tahun.

Haley, anak imigran dari India, adalah mantan gubernur negara bagian South Carolina. Dia merupakan perempuan paling terkemuka dalam kabinet Trump dan kerap dianggap berpotensi menjadi calon presiden. (Reuters)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan