Serangan ular piton terjadi di Singapura. Peristiwa langka tersebut pada Selasa (9/10) pukul 04.00 waktu setempat.
Saat itu, seorang perempuan bernama Chan Yin Ha (42) tengah mencari kucingnya di lantai dua unit apartemen Sembawang Housing and Development Board (HDB).
Saat Chan tengah mencari kucingnya di sela-sela pot bunga, tiba-tiba kaki kirinya kesakitan seperti dicakar kucing. Secara spontan dia menendangnya.
Chan kaget bukan kepalang saat mendapati sakit di kaki kirinya akibat digigit ular piton sepanjang tiga meter.
Takut ular piton tersebut akan melilitnya, Chan yang merupakan asisten toko langsung berlari ke apartemen tetangganya untuk mendapat bantuan. Namun, ketika dia mengetuk pintu, tidak seorang pun membukanya.
Dengan kaki berlumur darah, Chan kembali ke apartemennya. Keluarganya membantu membersihkan lukanya dan memanggil ambulans.
Tidak lama kemudian, tetangga Chan membuka pintu dan menemukan sandal di depan pintu serta jejak darah di sepanjang koridor. Meyakini bahwa telah terjadi perkelahian, yang bersangkutan memutuskan menelepon polisi.
Pasukan Pertahanan Sipil Singapura mengatakan bahwa mereka menerima panggilan bantuan pada pukul 04.04 waktu setempat.
Ketika polisi tiba, mereka mengikuti jejak darah hingga berujung pada kediaman Chan. Dan mereka pun diceritakan kejadian sebenarnya.
Polisi pun memanggil agen pengendalian hama.
Menurut media Lianhe Wanbao, ular piton tersebut masuk ke pipa air. Agen pengendalian hama kemudian menuangkan air panas ke dalamnya untuk memaksa piton keluar.
Ular piton itu berhasil ditangkap di saluran air di lantai dasar.
Chan menceritakan bahwa dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Khoo Teck Puat pasca-digigit ular. Dia menerima jahitan dan ditempatkan di bawah pengawasan selama beberapa jam. Dia kemudian diberi cuti medis empat hari dan sekarang sedang memulihkan diri.
Ini bukan kali pertama Chan melihat seekor ular di dekat kediamannya.
Pada 2016, dia melihat ular di saluran air di lantai dasar bloknya. Dia melaporkannya ke dewan kota, yang memanggil perusahaan pengendalian hama untuk menyingkirkan ular itu.
Chan juga melaporkan peristiwa terbaru ke dewan kota.
Kucing milik Chan akhirnya pulang dengan selamat. Memperhatikan bahwa ada area berhutan di dekat perumahannya, Chan menambahkan bahwa dia akan berusaha untuk tidak membiarkan kucingnya terlalu sering keluar rumah karena takut akan keselamatannya dan dirinya pasca-insiden gigitan ular.
Kalai Vanan, wakil kepala eksekutif Animal Concerns Research and Education Society (Acres), mengatakan insiden gigitan ular di Singapura jarang terjadi, dan bahwa ular piton mungkin bersembunyi di antara pot bunga dalam posisi menunggu menyergap mangsa, seperti tikus. Kalai menambahkan bahwa jika seseorang digigit oleh ular, dia harus tetap tenang dan mencari bantuan medis. Perhatikan ukuran dan warna ular, karena mengidentifikasi spesies akan membantu dalam menentukan perawatan apa yang diperlukan. (The Straits Times)