close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert. IG/@heathernauert
icon caption
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert. IG/@heathernauert
Dunia
Jumat, 07 Desember 2018 12:57

Trump tunjuk eks reporter sebagai dubes AS untuk PBB?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Heather Nauert yang juga seorang eks reporter digadang-gadang akan menjadi dubes AS untuk PBB.
swipe

Presiden Donald Trump dikabarkan akan mengajukan juru bicara Kementerian Luar Negeri Heather Nauert menjadi duta besar Amerika Serikat berikutnya untuk PBB. 

Dua pejabat pemerintahan AS membenarkan kabar tersebut. Sementara itu, seorang staf anggota Kongres menyebutkan bahwa Trump akan mengumumkan hal tersebut pada Jumat pagi waktu setempat.

Trump sebelumnya sempat mengatakan bahwa sosok Nauert berada di bawah pertimbangan serius untuk menggantikan Nikki Haley, yang pada Oktober lalu mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Jika Nauert dikonfirmasi oleh Senat, maka perempuan usia 48 tahun itu akan menjadi corong vokal kebijakan luar negeri Trump.

Bulan lalu, kepada wartawan Trump mengatakan bahwa Nauert sangat bagus. "Dia telah menjadi pendukung untuk waktu yang lama."

Meski demikian, kepastian terkait penunjukan Nauert sebagai dubes AS untuk PBB baru dapat dipastikan setelah Trump membuat pengumuman langsung. Rekam jejak menunjukkan bahwa sang presiden kerap plintat-plintut.

Ada pun Nauert menolak berkomentar.

Mantan reporter 

Nauert adalah seorang reporter untuk Fox News Channel, tepatnya di acara televisi favorit Trump 'Fox & Friends', sebelum dia menduduki posisi sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri di bawah mantan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

Setelah melayani sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri, Nauert terlempar ke tingkat atas hierarki Kementerian Luar Negeri AS ketika Tillerson dipecat pada Maret 2018 dan digantikan dengan Mike Pompeo.

Nauert kemudian ditunjuk sebagai wakil menteri luar negeri untuk diplomasi dan urusan publik sementara. Momen itu menjadikannya sebagai perempuan berpangkat paling tinggi dan pejabat tinggi keempat di Kementerian Luar Negeri AS.

Tidak memiliki hubungan baik dengan Tillerson, sempat membuat Nauert mempertimbangkan untuk meninggalkan Kementerian Luar Negeri. 

Kepada rekan kerjanya dia mengatakan sangat terkejut oleh tawaran promosi dan merekomendasikan seorang rekan kerja untuk menempatinya. Namun ketika para pejabat Gedung Putih memberitahunya bahwa mereka menginginkannya, dia menerimanya. 

Peran sebagai wakil menteri luar negeri untuk diplomasi dan urusan publik membuat Nauert memiliki tanggung jawab di luar melangsungkan konferensi pers. Dia mengawasi diplomasi publik di Washington dan di sekitar 275 misi diplomatik di luar AS.

Nauert juga bertanggung jawab atas Global Engagement Center yang memerangi pesan ekstremis dari ISIS dan kelompok lainnya. Tidak sampai di situ, Nauert juga memiliki kursi di US Agency for Global Media yang mengawasi jaringan siaran pemerintah seperti Voice of America.

Kariernya melesat, bahkan 18 bulan lalu dia belum duduk di pemerintahan.

Nauert meraih gelar master dari Columbia University. Sebelum bekerja di Fox, perempuan berambut pirang itu lebih dulu berlabuh di ABC News sebagai reporter umum. Dia tidak memiliki spesialisasi dalam kebijakan luar negeri atau hubungan internasional.

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pada Maret lalu menggambarkan sosok Nauert sebagai "aset berharga bagi pemerintahan." (Associated Press)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan