Skandal 1Malaysia Develepment Berhad (1MDB) dan kleptokrasi akan dimasukkan sebagai bagian dari silabus pelajaran Sejarah di Malaysia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Maszlee Malik.
"Saya akan memastikan bahwa 1MDB dan bagaimana sejumlah pemimpin merampok negara dimasukkan dalam buku-buku sejarah sehingga generasi mendatang tidak akan mengulang kesalahan yang sama," ujar Maszlee.
Pernyataan Maszlee tersebut muncul saat dia menjawab pertanyaan dari anggota Parlemen asal kubu Barisan Nasional Ahmad Maslan pada Senin (3/12).
Ahmad bertanya apakah sejarah lokal akan diajarkan di sekolah-sekolah swasta termasuk 60 sekolah swasta China. Selain itu, Ahmad juga ingin tahu berapa tahun harus dilalui sebelum suatu peristiwa dianggap bagian dari sejarah.
Merespons jawaban Maszlee, Ahmad kemudian memintanya untuk memasukkan pula kerugian sebesar 31,5 miliar ringgit Malaysia yang diderita Bank Negara Malaysia karena transaksi devisa antara 1992 dan 1994. Saat itu, pemerintahan dipimpin oleh Mahathir Mohamad.
Sebelumnya, Maszlee memberi tahu anggota parlemen bahwa Kementerian Pendidikan tengah menyiapkan sebuah komite yang bertugas meninjau dan memperbaiki buku-buku teks sejarah serta metode pengajaran.
Dia menjelaskan bahwa siswa saat ini diajarkan dengan kurikulum sejarah yang diperkenalkan pada tahun 2017.
"Kurikulum saat ini diperkenalkan pada 2017, namun meski demikian kementerian menilai penting mengubah lansekap sejarah yang mampu membawa perubahan signifikan dalam membentuk narasi baru," tutur Maszlee.
1MDB adalah sebuah lembaga investasi Malaysia yang bercikal bakal dari Otoritas Investasi Terengganu (OIT). 1MDB didirikan bertujuan untuk mendorong inisiatif strategis untuk pembangunan ekonomi jangka panjang Negeri Jiran dengan menjalin kemitraan global dan mempromosikan investasi asing langsung.
Namun, belakangan 1MDB diduga telah dimanfaatkan untuk menyedot dana negara ke rekening pribadi eks PM Najib Razak dan orang-orang dekatnya. (The Star dan Malay Mail)