Sedikitnya 100 tahanan tewas akibat bentrokan yang terjadi di Penjara Penintenciaria del Litoral di Guayas, Ekuador, sejak Selasa (28/9) waktu setempat.
Insiden disinyalir akibat pertempuran berdarah antargeng untuk menguasai penjara dalam beberapa bulan terakhir. Namun, kepolisian dan kejaksaan masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk jumlah korban.
"Sampai sekarang, kami dapat mengonfirmasi, bahwa ada lebih dari 100 tahanan tewas dan 52 terluka dalam insiden yang terjadi pada Selasa, 28 September," tulis biro layanan penjara nasional Ekuador (SNAI) di Twitter.
Direktur SNAI, Bolivar Garzon, beberapa waktu sebelumnya mengatakan, setidaknya terdapat 30 tahanan yang tewas. Pihak berwenang masih berupaya mengevakuasi 10 jenazah dari dalam penjara.
Peristiwa tersebut membuat puluhan mendatangi penjara untuk mencari informasi tentang kerabatnya. Mereka juga menuntut pertanggungjawaban pejabat berwenang atas keselamatan narapidana. Pemerintah mendukung kehadiran militer untuk membantu mengatasi bentrokan.
Melansir Reuters pada (30/9), bentrokan antargeng terjadi beberapa bulan terakhir. Kerusuhan sebelumnya pecah pada Februari dan Juli, di penjara yang menampung sekitar 39.000 narapidana itu.
Pada Februari lalu, setidaknya terdapat 79 tahanan ditemukan tewas, sedangkan pada Juli ada 22 orang lainnya tewas.
The Inter-American Commission on Human Rights (IACHR) sebelumnya mengkritik adanya kekerasan di penjara tersebut. Human Rights Watch mendesak Ekuador menyelidiki kasus ini dan bertanggung jawab di pengadilan.
Di sisi lain, Presiden Guillermo Lasso pada Agustus lalu mengklaim, pemerintah akan menyediakan lebih banyak dana untuk membuat penjara baru karena fasilitas yang ada saat sudah penuh dan sesak. Selain itu, memasang peralatan baru guna meningkatkan keamanan. (Reuters)