close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
produksi gandum, komoditas utama Ukraina, terganggu akibat perang dengan Rusia sehingga mengancam ketersediaan pangan dunia. Pixabay
icon caption
produksi gandum, komoditas utama Ukraina, terganggu akibat perang dengan Rusia sehingga mengancam ketersediaan pangan dunia. Pixabay
Dunia
Selasa, 01 November 2022 06:48

12 kapal yang mengangkut gandum meninggalkan Ukraina

Pengiriman ini bertujuan memberikan bantuan kepada Ethiopia “yang menghadapi kemungkinan nyata kelaparan massal”.
swipe

Ukraina melaporkan 12 kapal yang mengangkut puluhan ribu gandum sudah meninggalkan Ukraina. Kapal-kapal tersebut berangkat dari sekitar laut hitam dengan tujuan ke negara Ethiopia. Hal tersebut dilakukan karena Ethiopia sedang menghadapi badai kelaparan yang sangat dahsyat dan pasokan gandum sangat dibutuhkan bagi negara tersebut bagi warganya.

Menurut pihak pemerintah Ukraina, satu kapal yang berangkat tersebut berisi 40.000 ton biji-bijian. 12 kapal tersebut sudah berangkat pada Senin (31/10), yang sebelumnya Rusia menarik diri dari memfasilitasi kegiatam ekspor. Ukraina beranggapan pengiriman ini bertujuan memberikan bantuan kepada Ethiopia “yang menghadapi kemungkinan nyata kelaparan massal”.

Rusia sendiri menarik diri dari kesepakatan tersebut dengan alasan adanya serangan pesawat tak berawak terhadap armada yang mereka miliki di Laut Hitam yang di wilayah semenanjung Krimea. Atas keputusan Rusia tersebut Ukraina menuduh dengan mengatakan “memeras dunia dengan kelaparan”. Adanya konflik ini memang membuat pasokan gandum dunia saat ini menjadi sangat menurun, oleh karena itu Ukraina memprioritaskan gandum yang mereka miliki untuk negara-negara yang sedang dalam badai kelaparan,

Adanya invasi Rusia sejak Februari, membuat adanya blokade ekspor Ukraina melalui Pelabuhan di Laut Hitam. Hal tersebut membuat sekitar 20 juta ton biji-bijian pasokannya tersendat. Selain biji-bijian, ada bahan makanan yang lain seperti jagung dan minyak bunga matahari. Sementara Rusia berangappan pengiriman ini cukup berisiko jika Ukraina terus melakukan eskpor gandum.

"Dalam kondisi ketika Rusia berbicara tentang ketidakmungkinan menjamin keamanan pengiriman di wilayah ini, kesepakatan seperti itu hampir tidak mungkin, dan itu mengambil karakter yang berbeda-jauh lebih berisiko, berbahaya dan tidak dijamin," kata Dmitry Peskov selaku Juru Bicara Presiden Rusia, Vladmir Putin. Pengiriman ini juga merupakan bagian dari program kemanusiaan PBB. 

Seperti diketahui sebelumnya pada Agustus, Ukraina mengirim gandum ke negara-negara di tanduk Afrika yang sedang mengalami krisis kelaparan. Ukraina dan Rusia sendiri merupakan negara dengan pengirim pasokan biji-bijian untuk dunia. Sebelumnya juga Rusia mengeluh ke PBB karena sangat terhambatnya kegiatan ekspor dan impor negara tersebut.

img
Aditya Putera Pratama
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan