Kementerian Luar Negeri RI pada Sabtu (22/5) melaporkan bahwa 19 WNI anak buah kapal (ABK) KM Bandar Nelayan 188 telah tiba dengan selamat di Indonesia pada Jumat (21/5) pagi.
Para ABK diantar dengan kapal perang Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC melalui Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.
"Kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK secara ship-to-ship ke KRI Escolar tanpa kendala," jelas Kemlu RI dalam pernyataannya.
Debarkasi para ABK dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan dilakukannya disinfektasi dan swab antigen kepada para ABK.
Para ABK dinyatakan negatif Covid-19 dan dilaporkan akan menjalani karantina wajib selama lima hari dan diwajibkan pula menjalani dua kali tes PCR.
Sebanyak 19 ABK tersebut diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali kepada Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Turut hadir menyaksikan proses tersebut adalah atase laut dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia, serta pejabat dari kementerian/lembaga terkait.
Sebelumnya, seorang ABK dari KM Bandar Nelayan 188 telah dipulangkan setelah sempat dirawat di Perth, Australia.
Kemlu RI menyatakan, keberhasilan penyelamatan dan repatriasi tersebut merupakan buah dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengapresiasi pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan.
KM Bandar Nelayan 188 berawak 20 WNI pada 13 Mei 2021 dilaporkan mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth atau 1.520 mil laut sebelah barat daya Benoa Bali.