close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Amerika Serikat / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Amerika Serikat / Pixabay
Dunia
Sabtu, 25 Januari 2020 13:29

34 pasukan AS menderita cedera otak pascaserangan Iran

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang terluka akibat serangan Iran pada 8 Januari.
swipe

Pentagon mengatakan bahwa 34 tentara Amerika Serikat menderita cedera otak traumatik (TBI) pascaserangan yang dilancarkan Iran ke dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS. Serangan terjadi pada 8 Januari.

Juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman menerangkan bahwa 17 anggota layanan yang didiagnosis telah kembali bertugas di Irak. Ada pun delapan orang dipulang ke AS untuk dirawat di rumah sakit militer Walter Reed atau pangkalan asal mereka.

Lebih lanjut Hoffman menjelaskan bahwa sembilan anggota layanan saat ini tengah dirawat di Jeman. Mereka menderita gejala seperti sakit kepala, pening, peka terhadap cahaya, dan mual.

Menurut Hoffman, Menteri Pertahanan Mark Esper tidak segera mengetahui cedera yang terjadi pascaserangan Iran.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang terluka dalam serangan pada 8 Januari, yang merupakan balasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani. 

Namun pekan lalu, Pentagon menyatakan bahwa 11 anggota layanannya dirawat karena gejala gegar otak akibat serangan Iran.

Saat ditanya kabar pasukan AS mengalami TBI di KTT Davos, Trump mengatakan, "Saya dengar bahwa mereka menderita sakit kepala, dan beberapa hal lain, tapi saya ingin mengatakan ... itu tidak terlalu serius."

"Saya tidak mengganggap itu cedera yang sangat serius dibanding dengan cedera lain yang pernah saya lihat," ujar Trump.

Pentagon memastikan tidak ada warga AS yang tewas dalam serangan rudal Iran di pangkalan Ain al-Asad dan satu lainnya di Irbil.

Bagaimanapun, LSM Iraq & Afghanistan Veterans of America mengkritik pemerintahan Trump karena memakan waktu lama untuk mengungkap laporan terkait korban.

Menurut militer AS, TBI lazim terjadi di zona perang. US Defense and Veterans Brain Injury Center menyebutkan, penyebab paling umumnya adalah ledakan eksplosif.

Sementara itu, pada Jumat, puluhan ribu warga Irak turun ke jalan-jalan di Baghdad untuk memprotes kehadiran sekitar 5.000 tentara asing di negara mereka. Beberapa saat lalu, parlemen Irak telah mendesak seluruh pasukan asing, termasuk dari AS, untuk angkat kaki dari Irak. (BBC dan Reuters)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan