Direktur Agensi Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat William Burns mengunjungi Beijing bulan lalu, perjalanan pertamanya ke China sejak menjadi kepala badan intelijen untuk pemerintahan Biden, kata seorang pejabat AS yang mengetahui kunjungan tersebut kepada NBC News.
1. Bertemu Mitra China
Burns pergi ke Beijing untuk bertemu dengan para mitranya di China "guna menekankan pentingnya mempertahankan jalur komunikasi dan saluran intelijen yang terbuka," kata pejabat itu. Kunjungan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
Direktur CIA berada di China setelah Beijing memutuskan sebagian besar komunikasi reguler antara pejabat senior diplomatik, intelijen, dan militer setelah penembakan balon mata-mata China oleh AS pada awal Februari.
2. Mulai Kembali Pembicaraan
Pemerintahan Biden telah berusaha memulai kembali pembicaraan tingkat tinggi antara AS dan China dalam beberapa pekan terakhir.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, misalnya, bertemu dengan diplomat paling senior China, Wang Yi, selama beberapa jam selama dua hari pada 11-12 Mei.
Beberapa hari sebelumnya, Duta Besar AS untuk China, Nicholas Burns, bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Beijing. Dan Xie Feng, duta besar baru Beijing untuk Washington, tiba di AS pekan lalu untuk kembali menempati posisi yang telah kosong selama empat bulan.
3. Mencairkan Hubungan
Presiden Joe Biden baru-baru ini meramalkan "pencairan segera" hubungan antara Washington dan Beijing selama KTT G7 di Hiroshima, Jepang.
Anggota G7, kelompok negara industri terkemuka, menyatakan rencana untuk bekerja sama dengan China secara ekonomi tetapi bertindak lebih keras di bidang-bidang seperti kemanusiaan. HAM, agresi atas Taiwan, dan manuver Beijing di Laut Cina Selatan.
4. Insiden Balon Mata-mata
Ketegangan antara AS dan China meningkat setelah insiden balon awal tahun ini. Pejabat Departemen Luar Negeri AS telah menunggu untuk menjadwal ulang perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing yang sempat ditunda karena insiden tersebut.
Sementara itu, telepon antara Biden dan Presiden Xi Jinping yang dikatakan Biden pada Februari akan dilakukan "segera", masih belum juga terjadi.