Sebanyak 41 orang meninggal dunia akibat kebakaran di sebuah gereja di Kota Giza, Mesir, pada Minggu (14/8) waktu setempat. Korban adalah para jemaat yang sedang beribadah.
Melansir BBC, sebagian besar korban jiwa adalah anak-anak. Sementara itu, puluhan jemaat lainnya mengalami luka-luka akibat kebakaran tersebut.
Penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Saat musibah berlangsung, Sky News melaporkan, ada sekitar 5.000 jemaat yang menghadiri misa.
"Orang-orang berkumupul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap dari lantai dua," ucap salah satu jemaat, Yasir Munir. Berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri Mesir, titik awal kejadian dari pendingin ruangan di lantai 2 gereja.
"Kami naik ke atas dan menemukan orang meninggal. Dan kami mulai melihat asapnya semakin besar dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas," ujar seorang pegawai gereja, Emad Hanna.
Kejadian ini menjadi sejarah kelam standar keselamatan dan peraturan kebakaran di Mesir. Apalagi, umat Kristen di Mesir, yang jumlahnya mencapai 10% dari total populasi sebagai dilaporkan AP News, kerap mengeluhkan diskriminasi.