5 masjid di Inggris diserang
Polisi kontraterorisme Inggris menyelidiki upaya perusakan terhadap jendela-jendela di lima masjid di Birmingham pada Kamis (21/3).
Pada pukul 02.32 waktu setempat, Polisi West Midlands diberi tahu ada seorang pria yang melakukan aksi vandalisme di sebuah masjid di Perry Bar. Pria itu dilaporkan memecahkan jendela menggunakan palu.
Selanjutnya pada 03.14 mereka mendapat laporan bahwa adanya perusakan lain yang terjadi di masjid di Slade Road.
Setelah mengonfirmasi dua insiden itu, polisi memutuskan untuk memeriksa sejumlah masjid di sekitar dan ternyata aksi vandalisme serupa juga ditemukan di masjid di Aston dan Witton Road.
Polisi menemukan bahwa jendela sebuah masjid di Albert Road juga dirusak dan pihak kepolisian langsung mengaitkan serangan ini dengan insiden vandalisme yang terjadi sebelumnya.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid mengatakan insiden itu sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Melalui sebuah twit, dia menyatakan pihak berwenang sedang menyelidiki motif penyerangan.
"Saya tegaskan, tindakan kebencian sama sekali tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan tidak akan pernah diterima," tulisnya.
Deeply concerning & distressing to see number of mosques have been vandalised in Birmingham overnight. @WMPolice are investigating motive but let me be clear - hateful behaviour has absolutely no place in our society & will never be accepted https://t.co/G9EFerOt9W
— Sajid Javid (@sajidjavid) March 21, 2019
Polisi dan unit kontraterorisme West Midlands sedang menyelidiki insiden itu, dan tim forensik mengumpulkan bukti di tempat kejadian.
"Sejak peristiwa tragis di Christchurch, Selandia Baru, petugas dan Kepolisian West Midlands telah bekerja sama dengan para mitra agama kami di seluruh wilayah untuk menawarkan jaminan dan keamanan di masjid-masjid, gereja-gereja, dan tempat beribadah lainnya," kata Kepala Kepolisian West Midlands Dave Thompson.
Thompson mengatakan bahwa sejauh ini dia belum mengetahui motif penyerangan. Dia meyakinkan publik bahwa pihak polisi dan unit kontraterorisme bekerja sama untuk menemukan pihak yang bertanggung jawab.
"Pada saat sulit seperti ini, sangat penting bagi masyarakat untuk bersatu dan melawan mereka yang berusaha menciptakan perselisihan, ketidakpastian, dan ketakutan di komunitas kita," tuturnya.
Dalam sebuah konferensi pers di luar Witton Islamic Center, Komisioner Kriminal Kepolisian West Midlands David Jamieson mengecam serangan itu, dia menegaskan polisi akan menemukan dan menuntut pelaku.
"Masyarakat Birmingham bersatu sebagai komunitas yang beragam, kami tenang, saling membantu, tanpa menyerang satu sama lain," ungkapnya.
Seorang juru bicara untuk Witton Islamic Center mengungkapkan pelaku menggunakan palu untuk menghancurkan jendela yang terletak di bagian depan masjid. Dia mengimbau agar masyarakat setempat tetap tenang.
"Bagi mereka yang mungkin khawatir menghadiri salat di masjid, akan ada peningkatan kehadiran polisi untuk mengamankan masyarakat. Pesan umum kepada masyarakat adalah agar tetap tenang tapi waspada," lanjut juru bicara itu.
Pemimpin Dewan Kota Birmingham Ian Ward menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk kebencian dan Islamofobia di kota itu.
"Seperti yang kita lihat dengan peristiwa tragis di Christchurch, Islamofobia adalah racun yang harus dilawan," kata dia. "Sebagai kota, penting bagi kami untuk mengecam diskriminasi dan intoleransi dalam bentuk apa pun dan kami akan terus melakukannya."
Dalam twitnya, Jack Dromey, anggota parlemen dari Partai Buruh pun menyerukan solidaritas masyarakat dengan komunitas muslim.
Hate is on the march. Overnight the Slade Road Mosque in #Erdington was attacked. We stand in solidarity with the Muslim community. And we condemn the evil of Islamophobia and those who fuel the flames of hate @birmingham_live https://t.co/GoW7THqzIW
— Jack Dromey MP (@JackDromeyMP) March 21, 2019
Seorang anggota parlemen untuk Birmingham Ladywood mengungkapkan bahwa serangan itu sangat mengerikan dan memilukan. Dia meminta agar penduduk mengesampingkan amarah, berusaha untuk tetap tenang, dan terus bersatu.
"Insiden seperti itu menggarisbawahi berapa banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan untuk mencegah ujaran kebencian dan Islamofobia dalam wacana politik, media, dan masyarakat kita," jelasnya.
Politikus lain, anggota Partai Buruh Jayne Francis pun menyayangkan penyerangan itu, dia mengingatkan kembali bahwa Birmingham dibangun di atas toleransi dan sikap saling menghormati.
Waseem Zaffar, anggota kabinet Dewan Kota Birmingham mengekspresikan kesedihannya setelah mengetahui penyerangan terhadap lima masjid itu.
"Kami tidak akan membiarkan siapa pun menyulut perpecahan di lingkungan, kota, dan masyarakat kami. Kami akan melawan balik setiap kebencian dan perpecahan dengan cinta, perdamaian, dan harmoni."
Musim panas lalu, seorang penyerang tidak dikenal melemparkan bantalan bola menggunakan katapel melalui jendela ke dalam dua masjid di daerah Small Heath. Serangan itu terjadi ketika ibadah malam sedang berlangsung.
Pada Jumat (15/3), sebuah masjid di Small Heath meminta polisi untuk meningkatkan keamanan setelah aksi terorisme di dua masjid di Christchurch.
Dewan Muslim Inggris melaporkan pekan lalu bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi serangan terhadap masjid di Manchester dan Newcastle.
Polisi sendiri telah meningkatkan patroli di sekitar masjid-masjid di seluruh negeri sejak serangan di Christchurch.
"Kami akan meningkatkan patroli di sekitar sejumlah masjid dan meningkatkan keterlibatan dengan komunitas dari semua agama, memberikan saran terkait bagaimana individu dan tempat ibadah dapat melindungi diri mereka sendiri," jelas Asisten Komisaris Petugas Antiterorisme Inggris Mat Neil Basu.