Delapan orang tewas saat mendaki gunung berapi Klyuchevskaya Sopka di timur jauh Rusia. Kantor berita Interfax mengutip seorang pejabat setempat, menyebut bahwa upaya penyelamatan terhenti karena angin kencang yang sangat dingin di lokasi.
Sebelumnya pihak berwenang setempat mengatakan enam orang tewas dan enam lainnya diyakini terdampar dari kelompok 12 orang, termasuk dua pemandu.
"Dua lagi tewas," Interfax mengutip Roman Vasilevsky, wakil perdana menteri wilayah Kamchatka, mengatakan seperti dikutip Asiaone, Senin (5/9).
Informasinya berasal dari seorang pemandu, yang berkomunikasi dari gunung berapi melalui telepon satelit, kata Interfax.
Rombongan yang terdiri dari 12 orang berangkat untuk mendaki gunung berapi setinggi 4.754 meter pada Selasa (30 Agustus). Mereka mengalami masalah pada hari Sabtu ketika beberapa orang dari kelompok itu jatuh hingga tewas di ketinggian hampir 4.200 meter.
Tim penyelamat berusaha mencapai mereka pada hari Minggu tetapi harus berbalik karena angin kencang mencegah helikopter mereka mendarat.
"Mereka dijadwalkan mendarat di ketinggian 3.300 meter, tetapi karena angin kencang dengan kecepatan 30 meter per detik, mereka gagal melakukannya, meskipun dua upaya dilakukan beberapa jam terpisah," kata tim penyelamat.
Suhu di gunung bisa mencapai minus 14 derajat Celcius dalam semalam.
Tatyana Yukhmanova, perwakilan dari otoritas pertahanan sipil setempat, mengatakan bahwa tim penyelamat akan mencoba menjangkau kelompok itu lagi besok jika kondisi cuaca memungkinkan.
Klyuchevskaya Sopka adalah yang tertinggi dari 160 gunung berapi yang puncak bersaljunya menjulang di atas Semenanjung Kamchatka Rusia.
Ini merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar karena keindahan alamnya yang luar biasa.
Tim penyelamat memperingatkan bahwa gunung, yang terdiri dari gundukan batuan vulkanik yang bercampur dengan salju dan es, dianggap sangat berbahaya bagi pendaki karena ketinggiannya dan risiko letusan gunung berapi. (Asiaone)