Tentara Israel kembali lagi menyerang wilayah Tepi Barat Palestina, tepatnya di Jenin. Menurut pejabat Palestina, hal tersebut merupakan serangan yang mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Memang saat ini sedang ada peningkatan ketegangan di Tepi Barat akibat banyaknya operasi militer yang dilakukan Israel.
Seorang perempuan lanjut usia berumur 61 tahun, dilaporkan menjadi salah satu korban atas kejadian memilukan ini. Perempuan tersebut tewas di wilayah “flashpoint town” Kota Jenin. Kantor Kepresidenan Palestina, menuduh Israel melakukan pembantaian dan mengumumkan untuk mengakhiri koordinasi dengan Israel terkait bidang keamanan.
Kota Jenin merupakan salah satu kota di Tepi Barat dan dipenuhi kampung pengungsian di beberapa tempat.
Beberapa jam sebelumnya, terjadi pertempuran sengit antara militan Palestina dan militer Israel selama tiga jam di Kota Jenin pada Kamis pagi waktu setempat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasikan tiga identitas korban tewas pada kejadian tersebut. Mereka adalah Magda Obaid, 61; Saeb Izreiqi, 24; dan Izzidin Salahat 26.
Selain korban tewas, terdapat 20 orang luka-luka akibat kejadian ini, Di mana, empat di antaranya mengalami luka yang berat. Tentunya ini menggambarkan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat.
Warga setempat Aisha Abu al-Naj mengatakan kepada BBC. "Kami takut. Saya melihat tentara dan kemudian saya tidak bisa membuka atau melihat melalui jendela. Itu adalah situasi yang menakutkan. Ada beberapa pemuda Palestina di sebelah gedung kami yang kemudian datang dan mengepungnya. Tentara Israel menembaki mereka. Dan kemudian ada banyak orang yang terbunuh."
Mohammed Ammori sebagai warga setempat juga mengatakan. "Kami mendengar suara tembakan. Kami melarikan diri ke klub Jenin dan kami dikepung di sana selama tiga jam. Setelah sekitar satu jam, buldoser militer menghancurkan mobil di kedua sisi jalan, lalu menghancurkan tembok klub."