Dua orang tewas dan 17 anak terluka dalam insiden penembakan di sekolah menengah di Kentucky, Amerika Serikat. Gadis berusia 15 tahun, Bailey Holt, tewas di lokasi Sekolah Menengah Marshall di Kota Benton dan Remaja putra berusia 15 tahun, Preston Cope, juga meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
Aksi koboi itu dilakukan seorang remaja berusia 15 tahun. Dia ditangkap dalam aksi tanpa perlawanan. Bocah yang belum diketahui identitasnya itu ditangkap sekitar 15 menit setelah aksi penembakan pada pukul 08.00 pagi pada Selasa (23/1) waktu setempat.
Tersangka penyerangan itu beraksi sendiri saat melakukan aksi penembakan dengan pistol secara acak sebelum kelas dimulai. Menurut petugas keamanan, bocah remaja itu akan didakwa melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. The Federal Bureau of Investigation (FBI) juga turun ke lokasi untuk melaksanakan penyidikan.
Sekitar 15 siswa terkena tembakan, termasuk dua remaja yang tewas. Lima siswa lainnya terluka saat mencoba melarikan diri dari tembakan. Jason Hall, siswa sekolah, menggambarkan banyak anak terinjak-injak saat berusaha melarikan diri. “Saya melihat banyak remaja yang berjatuhan. Saya melihat darah ada di mana-mana. Itu sungguh mengerikan,” kata Hall dilansir BBC.
Serangan di sekolah itu terjadi di kota pertanian yang dihuni 4.500 orang, berlokasi 210 kilometer (km) utara kota Nashiville, Tennessee. Jumlah siswa yang bersekolah di sana mencapai 1.150 siswa.
“Saat berjalan ke dalam sekolah, banyak tas berjatuhan, ponsel berserakan. Ini sungguh mengerikan,” kata petugas keamanan wilayah Marshall, Jeffery Edwards kepada Louisville Courier-Journal. “Saya sudah bekerja di sini 25 tahun dan tidak pernah mengalami insiden mengerikan seperti ini dalam kehidupan saya,” jelasnya.
Gubernur Kentucky Matt Bevin menyebut serangan itu sebagai tragedi luar biasa. “Sungguh tidak bisa dipercaya, insiden penembakan terjadi di kota kecil seperti Marshall,” katanya. Dia mengungkapkan masih banyak hal yang belum diketahui. “Saya meminta semua orang untuk saling menyanyangi satu sama lain,” katanya.