Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Rabu mengumumkan larangan berlabuhnya kapal-kapal Israel di semua pelabuhan Malaysia. Larangan tersebut sebagai bentuk kecaman terhadap Israel yang melakukan pembantaian warga Palestina.
“Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman yang terus menerus terhadap warga Palestina,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan.
Larangan berlabuh tanpa batas waktu di semua pelabuhan Malaysia akan diberlakukan pada kapal berbendera Israel serta kapal milik perusahaan pelayaran ZIM yang berbasis di Israel.
Dia mengatakan pemerintah pada tahun 2002 dan 2005 telah mengizinkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Israel untuk berlabuh di Malaysia.
Semua keputusan tersebut telah dibatalkan, tambah pernyataan itu.
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 19.667 warga Palestina telah terbunuh dan 52.586 orang terluka dalam serangan gencar Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari 130 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut angka resmi.
Malaysia adalah pendukung setia Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pernyataan dan tindakan Negeri Jiran itu pun cukup keras terhadap isu Israel, Oktober lalu, Polisi Malaysia bahkan menangkap seorang pria berusia 36 tahun hanya karena pernyataan yang dibuatnya mendukung hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelumnya, Anwar Ibrahim menolak tekanan Barat untuk mengutuk Hamas, dan mengatakan pemerintahnya akan terus menjaga hubungan dengan kelompok bersenjata tersebut.
Anwar mengatakan para pejabat Barat telah berulang kali meminta Malaysia untuk mengutuk Hamas dalam pertemuan-pertemuan tersebut, namun pemerintahnya “tidak setuju” dengan sikap mereka.
Sikap kuat Anwar mendukung Palestina dan mengecam Israel juga ia tunjukkan dengan langsung mengajak rakyat Malaysia untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi pada 24 Oktober memberikan dukungan terhadap Palestina dan mengutuk tindakan barbar Israel di Gaza.(Reuters,AA)