close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. iStock
icon caption
Ilustrasi. iStock
Dunia
Rabu, 26 Januari 2022 21:16

Apakah freedom day Inggris dari Covid-19 segera dimulai?

Kabar mengenai freedom day dalam waktu dekat, sama sekali tak dikonfirmasi pemerintah Inggris.
swipe

Wacana freedom day dari pandemi Covid-19 mengemuka di Inggris. Rakyat Inggris dikabarkan tidak perlu lagi memakai masker di tengah merebaknya Omicron. Kabar lainnya mulai 11 Februari 2022, orang yang masuk ke Inggris tak perlu lagi menyertakan hasil PCR asalkan memiliki sertifikat vaksin lengkap.

Kabar itu didukung oleh masifnya pemberian vaksin booster di Inggris sehingga Omicron pada sebagian besar penderita hanya berdampak ringan.

Kabar mengenai freedom day dalam waktu dekat, sama sekali tak dikonfirmasi pemerintah Inggris. Sebaliknya Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pada awal Januari 2022, bahwa dalam satu hari sekitar 200.000 orang dites positif terpapar Covid-19, seperti dilansir dari www.gov.uk, Rabu (26/1).

“Jadi siapapun yang berpikir bahwa pertempuran melawan Covid-19 sudah selesai, saya khawatir itu sangat salah,” ujar Johnson dalam pernyataan resminya. Sebelumnya wacana freedom day juga mengemuka di Inggris sejak Oktober tahun lalu dan tidak pernah terealisasi.

Kendati demikian, Johnson menyebutkan saat ini berada sedikit di atas angin karena Omicron memiliki gejala lebih ringan dari varian sebelumnya yakni Delta. Namun, ada sedikitnya 15.000 pasien Covid-19 harus dirawat di rumah sakit di seluruh Inggris akibat varian ini meskipun 34 juta dosis vaksin booster telah diberikan kepada rakyat Inggris hingga awal Januari 2022. Sebanyak 90% penerima booster tahap awal ini adalah lansia di atas 50 tahun.

Di tengah Omicron, Johnson menyebutkan Inggris harus menjalankan rencana B untuk tetap menjaga bisnis dan sekolah tetap dibuka. Untuk itu, pemerintah menyiapkan ribuan sukarelawan untuk melakukan pengujian masif pada orang-orang yang diduga terpapar Covid-19.

Saat ini, di tengah Omicron Johnson juga tengah mencoba mempertahankan jabatannya setelah diketahui mengizinkan pesta di Downing Street bersama ratusan orang. Pesta itu terjadi pada 20 Mei 2020 dengan seratusan orang berkumpul di tengah masa lockdown. Penyelidikan menemukan bahwa pesta itu adalah bagian dari ulang tahun Johnson.  

 

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan