close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi alat perang milik Armenia. Pixabay
icon caption
Ilustrasi alat perang milik Armenia. Pixabay
Dunia
Senin, 26 Oktober 2020 10:11

Armenia-Azerbaijan menyetujui gencatan senjata baru

Gencatan senjata terbaru berlaku pada pukul 8 pagi waktu setempat pada Senin (26/10).
swipe

Armenia dan Azerbaijan sekali lagi sepakat untuk menghormati "gencatan senjata kemanusiaan" dalam konflik Nagorno-Karabakh yang berlaku mulai Senin (26/10). Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hal itu, setelah upaya sebelumnya untuk membendung pertumpahan darah di wilayah yang disengketakan gagal.

Para pemimpin dunia telah berjuang selama berminggu-minggu untuk menengahi gencatan senjata, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin memperkirakan hampir 5.000 orang telah terbunuh sejauh ini dalam beberapa minggu pertempuran di provinsi pegunungan itu.

Gencatan senjata awal yang dinegosiasikan oleh Prancis dan kedua yang ditengahi oleh Rusia telah gagal.

Menurut pernyataan bersama dari Departemen Luar Negeri AS dan kelompok "Minsk" yang berusaha untuk mengakhiri konflik melalui perundingan, gencatan senjata terbaru berlaku pada pukul 8 pagi waktu setempat pada Senin (26/10).

Azerbaijan pada Minggu (25/10) menyambut baik kesepakatan itu dalam pernyataan duta besarnya untuk AS Elin Suleymanov, sambil menunjukkan jari menyalahkan Armenia.

"Kami mendesak Armenia untuk melaksanakan gencatan senjata dan menghentikan provokasi militernya seperti yang telah disepakati. Azerbaijan berkomitmen kuat untuk mencapai perdamaian dan tingginya jumlah warga sipil Azerbaijan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan siapa penyerang," kata Suleymanov.

Dorongan gencatan senjata terbaru datang setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun bertemu di Washington pada Sabtu (24/10) dengan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov serta ketua bersama Grup Minsk, yang terdiri dari AS, Prancis dan Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mentweet bahwa negosiasi telah "intensif".

Pompeo telah bertemu secara terpisah di Washington Jumat (23/10) dengan Mnatsakanyan dan Bayramov, mendesak mereka untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi warga sipil.

Negosiasi berlanjut di belakang layar pada Sabtu di Ibu Kota AS, dengan pertemuan Biegun dan panggilan dari penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pachinian dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

"Selamat kepada mereka semua karena setuju untuk mematuhi gencatan senjata hari ini. Nyawa akan diselamatkan di kedua negara," cuit O'Brien Minggu.

Departemen Luar Negeri mengatakan, para ketua bersama Minsk dan para menteri luar negeri setuju untuk bertemu lagi di Jenewa pada 29 Oktober untuk mencari semua langkah yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian damai konflik Nagorno-Karabakh.

 

Sumber: CNA News

img
Angelin Putri Syah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan