close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang wanita menghadiri konferesi
icon caption
Seorang wanita menghadiri konferesi "2020, The Year of 5G for Europe" di Pusat Transparansi Keamanan Siber Huawei di Brussels, Belgia, Kamis (16/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman
Dunia
Senin, 27 Januari 2020 13:28

AS: Kedaulatan Inggris dalam bahaya jika gunakan Huawei

Inggris disebut akan memutuskan keterlibatan Huawei dalam pengembangan infrastruktur 5G-nya pada Selasa (28/1).
swipe

Kedaulatan Inggris akan berada dalam bahaya jika negara itu mengizinkan Huawei mengembangkan infrastruktur 5G-nya. Hal tersebut diperingatkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.

Pernyataan itu disampaikan Pompeo pada saat-saat terakhir sebelum pada Selasa (28/1), Inggris dikabarkan akan memutuskan apakah akan mengizinkan raksasa teknologi asal China itu mengembangkan infrastruktur 5G-nya. 

"Keputusan yang akan dibuat Inggris soal 5G sangat penting. Anggota parlemen Inggris Tom Tugendhat benar: "Yang tepat adalah hanya negara yang dapat melindungi data mereka yang akan berdaulat"," twit Pompeo

Pemerintah AS sebelumnya telah memperingatkan sekutu-sekutunya untuk tidak mengizinkan Huawei ambil bagian dalam jaringan 5G mereka. AS mengklaim peralatan Huawei memicu risiko keamanan menyusul kedekatan perusahaan-perusahaan China dengan pemerintahnya.

Huawei telah berulang kali membantah bahwa peralatannya dapat digunakan untuk mematai-matai.

Downing Street mengisyaratkan akan melanjutkan rencana kerja sama dengan Huawei demi memastikan bahwa jaringan seluler 5G terjangkau. Namun, akan diterapkan pembatasan baru bagi perusahaan itu.

Pompeo sendiri akan bertatap muka dengan PM Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab di London pada Rabu (29/1).

Sebelumnya, pada Jumat (25/1), Presiden Donald Trump dilaporkan pembicaraan via telepon dengan PM Johnson.

"Kedua pemimpin membahas isu regional dan bilateral, termasuk kerja sama untuk memastikan keamanan jaringan telekomunikasi," sebut pernyataan Gedung Putih.

Kepala MI5 Andrew Parker telah mengatakan, tidak ada alasan untuk berpikir bahwa penggunaan teknologi Huawei akan mengancam kerja sama berbagi intelijen Inggris-AS. Namun, pernyataannya telah dibantah oleh seorang pejabat senior AS.

"Kongres telah memperjelas bahwa mereka menginginkan evaluasi atas kerja sama berbagai intelijen kedua negara," ujar pejabat tersebut.

Di dalam negeri, PM Johnson mendapat tekanan dari sejumlah pihak termasuk perusahaan telekomunikasi yang telah menginstal teknologi Huawei untuk mulai menyiapkan jaringan baru. Mereka mengingatkan bahwa Huawei menawarkan peralatan yang lebih canggih, lebih terintegrasi, dan lebih murah dibanding pesaing-pesaingnya serta melarang penggunaan perangkat perusahaan itu akan menunda peluncuran 5G yang berimbas pada kerugian ekonomi Inggris miliaran pound sterling. (The Guardian)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan