Kedutaan Besar Amerika Serikat di Afghanistan pada Jumat (27/8) mengeluarkan peringatan kedua bagi warga AS, menyarankan mereka untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara dan menghindari gerbang bandara atas ancaman keamanan di daerah tersebut.
"Karena ancaman keamanan di bandara Kabul, kami terus menyarankan warga AS untuk menghindari perjalanan ke bandara dan menghindari area sekitar gerbang bandara," tulis Kedubes AS dalam peringatan tersebut.
Berbeda dengan peringatan pertama yang dikeluarkan kedutaan pada Rabu (25/8), peringatan terbaru menyebutkan New Ministry of Interior Gate di bandara Kabul sebagai area yang juga harus dihindari warga AS.
"Warga AS yang berada di Abbey Gate, East Gate, North Gate, atau New Ministry of Interior Gate sekarang harus segera pergi," jelas peringatan tersebut lebih lanjut.
Kedutaan juga menyertakan tindakan yang harus diambil dalam peringatan tersebut, merekomendasikan agar warga AS di Afghanistan waspada terhadap lingkungan setiap saat, terutama dalam kerumunan besar, serta mengikuti instruksi dari otoritas setempat termasuk pembatasan pergerakan terkait dengan jam malam.
Awal pekan ini, Kedubes AS di Kabul mengeluarkan peringatan serupa kepada warga mereka di Afghanistan yang berusaha mati-matian untuk melarikan diri dari negara itu. Kedubes mengatakan kepada mereka untuk menghindari gerbang bandara kecuali mereka menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS untuk melakukannya.
Peringatan kedua dari kedutaan datang di tengah upaya evakuasi yang sedang berlangsung di Afghanistan, serta sehari setelah ledakan yang diklaim ISIS menyebabkan tewasnya 13 anggota militer AS dan beberapa lainnya terluka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada Jumat mengatakan bahwa Washington telah mengevakuasi lebih dari 100.000 orang.
Price juga menolak berkomentar atau memberikan perkiraan berapa banyak orang yang berharap akan dievakuasi akan ditinggalkan di Afghanistan setelah tenggat penarikan pasukan AS pada 31 Agustus.
"Ini pertanyaan yang sulit ... sejauh ini kami telah mengevakuasi lebih dari 110.000 orang," kata Price. "Tetapi kami selalu berusaha untuk memperjelas informasi mengenai hal ini dan berupaya untuk tidak menutup-nutupi apa yang berpotensi menjadi masa-masa penuh ketidakpastian bagi banyak warga Afghanistan." (Fox News)