Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US$1 juta atau setara dengan Rp14 miliar atas informasi tentang putra mendiang pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, Hamza.
Hamza bin Laden, menurut AS, merupakan pemimpin pemimpin baru Al Qaeda.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah merilis sejumlah pesan audio dan video yang meminta pengikutnya untuk menyerang AS dan sekutu Baratnya sebagai pembalasan atas pembunuhan ayahnya.
Pasukan khusus AS membunuh Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, pada 2011. Bin Laden disebut-sebut menyetujui serangan ke AS pada 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Adapun Hamza bin Laden, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun, secara resmi dicap oleh AS sebagai teroris global pada dua tahun lalu.
Dia menikahi putri Mohammed Atta, yang membajak salah satu dari empat pesawat komersial yang digunakan dalam serangan pada 2001, dan menabraknya ke salah satu menara World Trade Center di New York.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, surat-surat dari Osama bin Laden yang disita dari kediaman terakhirnya di Abbottabad, tempat dia dibunuh pada 2011, mengindikasikan bahwa dia telah membetuk Hamza yang merupakan putra favoritnya untuk menggantikannya sebagai pemimpin Al Qaeda.
"Kami yakin dia mungkin berada di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan ... dia dapat menyeberang ke Iran. Namun, dia bisa berada di mana saja di bagian selatan Asia Tengah," kata Asistem menteri di bidang Keamanan Diplomatik Michael Evanoff.
Hamza bin Laden diyakini telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan ibunya di Iran, di mana pernikahannya berlangsung. Laporan lain menunjukkan dia mungkin pernah tinggal di Pakistan, Afghanistan, atau Suriah.