close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Beberapa toko dan tempat yang dimiliki oleh Tigrayans di Addis Ababa telah ditutup/Foto AFP
icon caption
Beberapa toko dan tempat yang dimiliki oleh Tigrayans di Addis Ababa telah ditutup/Foto AFP
Dunia
Kamis, 04 November 2021 18:54

AS turun tangan redakan ketegangan di Ethiopia

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengklaim telah berbicara dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed.
swipe

Upaya diplomatik untuk mencegah serangan di Ibu Kota Ethiopia meningkat pada Kamis (4/11) setelah pasukan Tigrayan menguasai kota minggu ini. Utusan khusus AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, diperkirakan segera tiba di Addis Ababa untuk mendesak penghentian operasi militer, dan dimulainya pembicaraan gencatan senjata.

Presiden Uganda Yoweri Museveni akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin blok Afrika Timur pada 16 November. Pertemuan itu untuk membahas konflik  pemerintah pusat dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan sekutunya.

Secara terpisah, organisasi regional Afrika Intergovernmental Authority on Development (IGAD) menyerukan gencatan senjata segera dilakukan. Ia mendesak para pihak bertikai untuk menahan diri, mengurangi ketegangan, dan menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog.

Sebelumnya, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengeluarkan pernyataan pada Rabu (3/11) agar pertempuran dihentikan. Ia juga meminta pihak-pihak yang bersaing untuk meletakkan senjata dan melakukan pembicaraan untuk menemukan jalan keluar menuju perdamaian berkelanjutan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengklaim telah berbicara dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed pada Rabu untuk menawarkan solusi berupa dialog sehingga pertempuran berhenti.

Konflik bersenjata di negara tersebut juga mendorong Kedutaan Besar AS di Addis Ababa mengizinkan beberapa stafnya dan anggota keluarga meninggalkan negara tersebut.

"Departemen (Negara) mengizinkan keberangkatan sukarela pegawai pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga pegawai darurat dan non-darurat dari Ethiopia karena konflik bersenjata, kerusuhan sipil, dan kemungkinan kekurangan pasokan," kata pihak Kedutaan AS dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, juru bicara kepolisian, Fasika Fanta, mengatakan pihaknya telah menangkap banyak orang di Addis Ababa sejak pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada Selasa.

"Kami hanya menangkap mereka yang secara langsung atau tidak langsung mendukung kelompok teroris illegal. Ini termasuk dukungan moral, finansial, dan propaganda," katanya.

Pasukan Tigrayan terlihat menguasai Kota Kemise di negara bagian Amhara, 325 km dari ibu kota, kata juru bicara TPLF Getachew Reda, Rabu.

img
Sita Aisha Ananda
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan