close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo perusahaan Huawei terlihat di Bandara Internasional Shenzhen di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina (17/7/2019). Reuters/ Aly Song/dokumentasi
icon caption
Logo perusahaan Huawei terlihat di Bandara Internasional Shenzhen di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina (17/7/2019). Reuters/ Aly Song/dokumentasi
Dunia
Selasa, 18 Agustus 2020 17:35

AS umumkan sanksi baru kepada Huawei

Kebijakan itu, dinilai sebagai sinyal terbaru dari Presiden Donald Trump untuk meningkatkan tekanan kepada Beijing.
swipe

Departemen perdagangan Amerika Serikat pada Senin (18/8) mengumumkan sanksi baru yang akan membatasi perusahaan semikonduktor asing mana pun, untuk menjual chip yang dikembangkan atau diproduksi menggunakan perangkat lunak atau teknologi AS kepada Huawei, sebelum mendapatkan lisensi untuk melakukannya.

Kebijakan itu, dinilai sebagai sinyal terbaru dari Presiden Donald Trump untuk meningkatkan tekanan kepada Beijing. Dalam tiga minggu terakhir, pemerintahan Trump telah mengancam pelarangan operasional pada aplikasi populer milik China, TikTok dan WeChat, dan mengisyaratkan juga akan membatasi operasional Alibaba di Amerika Serikat.

Washington telah lama menuduh dan tanpa memberikan bukti, bahwa produk Huawei mengancam keamanan nasional karena dapat digunakan untuk memata-matai orang Amerika. Namun Huawei, telah berulang kali membantah bahwa produknya menimbulkan risiko keamanan nasional.

Kepala geoteknologi di Eurasia Group Paul Triolo, menyebut pembatasan AS terbaru sebagai pukulan mematikan bagi perusahaan teknologi paling penting di China.

"Sebagai upaya paling serius dari pemerintah AS untuk menghentikan kemampuan perusahaan memperoleh semikonduktor canggih untuk semua lini bisnisnya," tulis Triolo dalam sebuah catatan pada Senin.

"Harapan Huawei dapat mengandalkan perancang chip pihak ketiga untuk terus membuat smartphone telah pupus," tulis Edison Lee, seorang analis dari perusahaan pialang Jefferies, dalam sebuah catatan pada Senin.

Namun analis lain menyebutkan, sanksi tersebut berpotensi juga dirasakan sejumlah perusahaan teknologi AS.

"Pembatasan luas pada penjualan chip komersial akan membawa gangguan signifikan pada industri semikonduktor AS," kata Presiden dan CEO Asosiasi Industri Semikonduktor John Neuffer, sebuah grup perdagangan yang mewakili pembuat chip Amerika.

John menyebutkan, penjualan chip ke China dapat mendorong penelitian dan inovasi semikonduktor di Amerika Serikat, yang sangat penting bagi kekuatan ekonomi dan keamanan nasional Amerika.

Untuk itu, The Wall Street Journal melaporkan, Qualcomm (QCOM) telah melobi pemerintah AS untuk memberikan izin menjual chip ke Huawei, dengan alasan Huawei menghasilkan miliaran dolar dalam penjualan untuk Qualcomm dan membantu perusahaan AS mendanai pengembangan teknologi baru.

img
Ghalda Anisah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan