close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sultan Al Neyadi, astronot jangka panjang Emirat pertama, di dalam kubah Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 5 Maret 2023. Foto NASA
icon caption
Sultan Al Neyadi, astronot jangka panjang Emirat pertama, di dalam kubah Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 5 Maret 2023. Foto NASA
Dunia
Sabtu, 22 April 2023 13:45

Astronot UEA semringah rayakan Idulfitri di luar angkasa

Pengumuman Al Neyadi menyusul Komite Pengamatan Uni Emirat Arab yang melihat bulan dan menandai awal Idul Fitri di Emirat, menurut Gulf News
swipe

Akhir Ramadhan biasanya ditandai dengan penampakan lokal bulan sabit. Dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, astronot Sultan Al Neyadi mengonfirmasi di Twitter dia menandai akhir Ramadhan Jumat (21/4).

"Hari ini, saya akan merayakan Idul Fitri dengan rekan setia saya Suhail," tulis Al Neyadi, merujuk pada maskot misi astronot: sebuah karakter kartun. (Suhail adalah nama Arab untuk bintang Canopus, paling terang di rasi Carina. Bintang itu penting di Timur Tengah karena menandai akhir musim panas dan musim dingin, kata sang astronot.)

Pengumuman Al Neyadi menyusul Komite Pengamatan Uni Emirat Arab yang melihat bulan dan menandai awal Idul Fitri di Emirat, menurut Gulf News.

"Pada kesempatan yang diberkati ini, saya mengirimkan salam terhangat saya kepada keluarga, teman, dan semua orang di Bumi. Semoga hari raya ini memberi Anda kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran. Selamat Idul Fitri," Al Neyadi menambahkan dalam twitnya.

Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, diperkirakan berlangsung kira-kira dari 22 Maret hingga 22 April tergantung pada penampakan bulan sabit setempat. Al Neyadi menghabiskan seluruh Ramadhan di antariksa, saat ia tiba 2 Maret setelah diluncurkan ke orbit dengan roket Falcon 9 SpaceX di pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Sementara sebagian besar Muslim dewasa diharuskan berpuasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam sebagai salah satu dari lima Rukun Islam, Al Neyadi sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa dia mungkin tidak puasa karena alasan operasional.

"Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi," kata Al Neyadi tentang para musafir Muslim selama konferensi pers sebelum penerbangan pada 25 Januari. Kekhawatirannya juga termasuk menghindari aktivitas "yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan awak kapal."

Astronot pertama yang menandai Ramadhan di luar angkasa ialah Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, yang diluncurkan menjelang akhir bulan suci pada 17 Juni 1985 selama misi pesawat ulang-alik STS-51G selama sepekan.

Al Neyadi, astronot jangka panjang pertama dari UEA, sedang melakukan 19 eksperimen khusus dan dijadwalkan untuk melakukan perjalanan pulang dari ruang angkasa pertama kali ke negara itu pada 28 April mendatang.(space)

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan