close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Rabu, 27 Maret 2019 16:33

Austria selidiki aktivis sayap kanan terkait teror Christchurch

Ketua kelompok sayap kanan Identitarian Movement of Austria (IBO) dilaporkan menerima donasi berjumlah besar dari Tarrant.
swipe

Pada Selasa (26/3) Kanselir Austria Sebastian Kurz menyerukan agar pihak berwenang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara kelompok nasionalis Austria dan pelaku penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Seruan penyelidikan itu keluar setelah diketahui bahwa Martin Sellner, ketua kelompok sayap kanan Identitarian Movement of Austria (IBO), menerima donasi berjumlah besar dari orang bernama Tarrant, nama keluarga dari pelaku penembakan di Christchurch.

Melalui media sosialnya pada Senin (25/3), Sellner mengatakan bahwa polisi menggeledah apartemennya dan menyita perangkat elektroniknya akibat donasi yang dia terima.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Austria Christoph Poelzl membenarkan pernyataan Sellner. Dia menuturkan bahwa badan intelijen domestik negara itu, BVT, telah menggeledah apartemen Sellner di Wina atas permintaan jaksa penuntut di Graz.

"Setiap hubungan antara pelaku penembakan di Christchurch dan anggota IBO di Austria perlu diselidiki secara komprehensif," tegas Kanselir Kurz dalam sebuah twit.

Dia menyatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Kehakiman Josef Moser terkait persoalan itu.

"Penting bagi sistem peradilan yang independen untuk menggunakan semua sarana dan sumber daya yang diperlukan demi melakukan penyelidikan bersama dengan otoritas keamanan dan mengekspos jika adanya keterlibatan dan hubungan," kata Kurz.

Juru Bicara Kejaksaan Graz Hansjoerg Bacher mengatakan jaksa menemukan donasi itu saat sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran keuangan atas Sellner.

Bacher menolak untuk memberi keterangan terkait kapan donasi diberikan, tetapi dia mengatakan jumlah donasi itu jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi lain yang diterima oleh Sellner dan IBO.

"Sebagian besar sumbangan hanya berjumlah dua hingga tiga digit, sedangkan donasi itu mencapai angka empat digit," jelasnya.

Dia mengatakan penyelidikan terhadap Sellner didasarkan pada UU antiteror Austria.

"Kita perlu menentukan apakah ada koneksi, dan kalau ada, perlu diketahui apakah keterlibatan itu berhubungan dengan pidana," kata Bacher.

Sellner membantah keterlibatan dengan pelaku penembakan massal di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, Christchurch, pada 15 Maret yang merenggut 50 nyawa manusia.

Warga Australia, Brenton Tarrant, ditangkap selang satu jam setelah aksi teror itu. Pria berusia 28 tahun itu telah didakwa dengan tuduhan pembunuhan oleh pengadilan Selandia Baru.

"Serangan itu tidak ada hubungannya dengan saya," tegas Sellner dalam video pernyataan yang diunggah di YouTube pada Selasa.

Dalam rekaman video itu, Sellner menyatakan akan menyumbangkan donasi yang dia terima ke organisasi amal.

Selain itu, dia menilai donasi itu diberikan untuk memprovokasi tindakan represif terhadap kelompok nasionalis sayap kanan.

Pada pekan lalu, pihak berwenang Austria mengungkapkan bahwa pelaku teror di Christchurch sempat mengunjungi Austria. Namun, mereka menolak untuk mengonfirmasi kapan atau apakah dia bertemu dengan aktivis sayap kanan dalam kunjungannya.

Kecurigaan terkait dugaan keterlibatan juga muncul karena sejumlah pandangan anti-muslim Tarrant digemakan oleh IBO. Kelompok itu dekat dengan Partai Kemerdekaan Austria (FPO), yang merupakan bagian dari pemerintahan koalisi.

Wakil Kanselir Austria yang juga menjabat sebagai Ketua FPO, Heinz-Christian Strache menggemakan seruan Kanselir Kurz untuk secara menyeluruh menyelidiki kemungkinan hubungan antara IBO dan pelaku penembakan di Christchurch.

"Semua kecurigaan terkait ekstremisme akan ditindaklanjuti, baik itu ekstremisme sayap kanan, sayap kiri, ataupun agama," tutur Strache di Twitter. "Fanatisme tidak memiliki tempat di masyarakat kami." (The Guardian)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan